> >

Harga Pertalite di Sorong Papua Tembus Rp50.000 Per Liter, Ini Penjelasan Pertamina

Bumn | 8 November 2021, 17:24 WIB
Pertamina melalui program BBM Satu Harga terus berupaya mendekatkan akses energi ke wilayah-wilayah 3T (Sumber: Pertamina Sulsel)

SORONG, KOMPAS.TV - Bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang dijual di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, dikabarkan mengalami kenaikan harga sangat signifikan.

Kenaikan harga BBM oleh pengecer di jalan-jalan Kota Sorong itu disebabkan terjadinya kelangkaan di SPBU sejak beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Harga Minyak Naik, Pertalite Harusnya Dijual Rp11.000

Bahkan, harga di tingkat pengecer untuk BBM jenis Pertalite sudah menembus angka Rp50.000 per liter. 

Dilansir dari Tribunnews Papua Barat, pada awal kelangkaan BBM, harga Pertalite sudah dipatok seharga Rp30.000 per liter di tingkat pengecer.

Padahal, ketika kondisi normal, harga eceran Pertalite di tingkat pengecer sudah dibanderol senilai Rp15.000 per liter. 

Menanggapi peristiwa tersebut, Area Manager Communication Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku Edi Mangun meminta masyarakat Kota Sorong dan sekitarnya jangan memercayai informasi soal kelangkaan BBM yang meluas melalui media sosial.

Baca Juga: Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk 32 Posisi, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

Pasalnya, informasi tersebut membuat masyarakat panik, sehingga berdampak terhadap munculnya kekhawatiran massal yang berujung pada antrean panjang di SPBU di Kota Sorong dan sekitarnya.

Menurutnya, kekhawatiran masyarakat pelanggan Pertamina ini dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan menjual BBM jenis Pertalite dengan harga yang jauh di atas harga kewajaran di SPBU.

Hal ini terbukti dengan penangkapan yang dilakukan oleh pihak Polresta Sorong terhadap oknum yang membeli BBM di SPBU, kemudian menjualnya lagi dengan harga sangat tinggi.

Edi menegaskan, stok BBM di Fuel Terminal Sorong masih tersedia, bahkan dipastikan dapat bertahan sampai 4 hingga 5 hari ke depan.

Baca Juga: Hanya dalam 2 Bulan, Pertamina Berkontribusi Rp2,7 Triliun untuk Pendapatan Negara Lewat Blok Rokan

Selain itu, sesuai jadwal juga telah direncanakan pada tanggal 8 November 2021, kapal pengangkut BBM akan melakukan bongkar muatan.

Kemudian, pada 9 November 2021 kapal tanker pengangkut BBM dari Fuel Terminal Integrated Wayame akan melakukan bongkar muatan di Sorong, sehingga pasokan BBM dinyatakan aman.

"Menyikapi informasi yang beredar tentang kelangkaan BBM, dengan ini kami nyatakan itu merupakan berita bohong," kata Edi dikutip dari Antara pada Senin (8/11/2021).

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Tribunnews.com/Antara


TERBARU