Ekonom Ungkap Sektor yang Potensial Menopang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV
Ekonomi dan bisnis | 8 November 2021, 10:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV – Sektor jasa perdagangan dan pertambangan dipandang menjadi sektor usaha yang berpeluang besar menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi, terlebih pada tiga bulan terakhir ini.
“Kedua sektor ini erat kaitannya dengan permintaan luar negeri yang berkaitan dengan ekspor dan dengan pemulihan daya beli di dalam negeri,” ujar Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, Minggu (7/11/2021), dikutip dari Kontan.co.id.
Lebih jauh, CELIOS memperkirakan ada beberapa sektor usaha yang berpeluang mendorong pemulihan ekonomi pada kuartal IV-2021. Selain kedua sektor tersebut, menurut Bhima, lapangan usaha jasa keuangan berpotensi memberi kontribusi positif.
Apalagi, di tengah pertumbuhan kredit bank yang mulai positif. Sektor Informasi Telekomunikasi juga bisa menjadi primadona, mengingat masih ada peluang pembelajaran maupun pekerjaan yang dilakukan secara daring.
Sektor pertanian juga masih bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021, mengingat sektor ini mencatat pertumbuhan yang selalu positif.
Baca Juga: Sikapi COP26 Glasgow, Walhi: Perdagangan Karbon Solusi Palsu Atasi Krisis Iklim
“Hanya saja, selama beberapa bulan terakhir terjadi pelemahan harga jual gabah di level petani, risiko cuaca ekstrem, dan berkurangnya tenaga kerja di pedesaan karena peralihan tenaga kerja ke industri kota besar,” papar Bhima.
Dengan melihat kontributor pertumbuhan pada kuartal IV-2021, Ia berharap pemerintah makin maksimal dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor tersebut, terlebih sektor industri pengolahan.
Apalagi, salah satu yang menjadi masalah terkait industri pengolahan saat ini adalah kelangkaan kontainer dan mahalnya biaya pengiriman barang ekspor dan impor bahan baku.
“Krisis logistik cukup memukul pelaku industri di tengah naiknya permintaan global. Bila ini terus berlanjut, maka takutnya ada inflasi yang tinggi dari sisi biaya produksi,” tuturnya,
Ia pun menambahkan, meski Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur memang sempat naik ke level 57 saat ini. Namun, perlu diwaspadai terkait inflasi tersebut karena bisa mengurangi laju pemulihan sektor manufaktur dalam jangka menengah.
Baca Juga: Raih Piala Thomas hingga Pertumbuhan Ekonomi, Ini Prestasi Dua Tahun Jokowi Menurut Fadjroel Rachman
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Kontan.co.id