> >

Luhut Tegaskan Tidak Pernah Ambil Untung dari Bisnis PCR GSI, Justru Beri Bantuan

Ekonomi dan bisnis | 3 November 2021, 21:04 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tak pernah ambil keuntungan pribadi dari bisnis tes PCR GSI. (Sumber: Tangkap layar youtube KBRI Wellington.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tidak pernah meraup keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) yang menyediakan tes PCR. 

Bantahan Luhut tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi melalui keterangan resminya, Rabu (3/11/2021). 

Jodi menjelaskan, hingga kini tak ada pembagian keuntungan baik dalam bentuk dividen maupun bentuk lain kepada pemegang saham GSI.

"Keuntungan GSI, justru banyak digunakan untuk memberikan tes usap gratis kepada masyarakat kurang mampu dan petugas kesehatan," ujar Jodi. 

Dia menjelaskan partisipasi yang diberikan Luhut melalui Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekannya dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lain-lain untuk membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas yang besar.

Adapun bantuan melalui perusahaan tersebut, lanjut dia, merupakan upaya keterbukaan yang dilakukan sejak awal.

"Kenapa bukan menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia adanya dari perusahaan dan memang tidak ada yang kami sembunyikan di situ," ujarnya.

Lebih lanjut Jodi mengatakan, Luhut selalu mendorong agar harga tes PCR bisa turun, sehingga terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga: Luhut Dituduh Terlibat Bisnis Tes PCR, Begini Tanggapannya

Selain itu, GSI juga tak pernah bekerja sama dengan BUMN atau mendapatkan dana dari pemerintah.

"Partisipasi dari Pak Luhut di GSI ini adalah bagian dari upaya yang bisa dilakukan untuk membantu penanganan pandemi pada masa-masa awal dulu," kata Jodi.

Dia juga menjelaskan bahwa GSI tidak bertujuan untuk mencari profit bagi para pemegang saham.

Sesuai namanya, Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial, sehingga tidak sepenuhnya bisa diberikan secara gratis,.

Lebih lanjut Jodi mengatakan, Luhut selama ini justru kerap memberikan bantuan untuk berbagai kepentingan pengembangan sumber daya manusia serta Research and Development (R&D) di berbagai bidang yang donasinya bisa mencapai Rp 60 miliar.

"Pak Luhut tidak pernah mau membuka hal-hal yang sifatnya sumbangan seperti ini. Tapi silahkan saja dicek," ujarnya.

"Ini terpaksa kami buka supaya bisa menjadi pelajaran, karena kita tidak ingin ke depan ketika ada orang-orang di negeri ini yang berniat tulus untuk membantu jadi berpikir dua kali karena takut mendapat tuduhan macam-macam seperti ini," jelas Jodi. 

Baca Juga: Temuan Tempo: Perusahaan Layanan PCR Terafiliasi dengan Pejabat, Ada Nama Luhut

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU