Sri Mulyani Tulis Pesan Penting ke Alumni Beasiswa LPDP: Anda Adalah Aset Negara
Kebijakan | 3 November 2021, 06:28 WIBGLASGOW, KOMPAS.TV- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) telah menyekolahkan 27.997 mahasiswa ke berbagai universitas terbaik dunia.
Jumlah itu naik signifikan dibanding pemberian beasiswa pertama pada 2013, yang diberikan kepada 1.555 penerima.
"Selamat datang alumni LPDP, Anda adalah aset negara! Pada tahun 2021 ini, pemuda-pemudi Indonesia dengan 44 persen atau 12.505 penerimanya bersekolah di universitas-universitas terbaik dunia. Inilah komitmen negara dalam berinvestasi membangun SDM unggul untuk Indonesia Maju!," tulis Sri Mulyani dalam akun Instagram-nya @smindrawati, dikutip Rabu (3/11/2021).
Sri Mulyani berpesan kepada para alumni LPDP, mereka adalah orang-orang yang memiliki privilege dan harus memberikan lebih banyak lagi bagi bangsa dan negara Indonesia atau bagi kemanusiaan.
Baca Juga: Sri Mulyani Bertemu Jeff Bezos, Bahas Prospek Pengembangan EBT
"Apapun bidang ilmu yang Anda pelajari, Anda semua harus memberikan yang terbaik dan setia kepada cita-cita membangun Indonesia menjadi sebuah bangsa dan negara yang maju, bermartabat, adil, dan makmur," lanjut Sri Mulyani.
Sebelumnya, dalam acara penyambutan penerima beasiswa LPDP 2021, Sri Mulyani menjelaskan darimana dana LPDP berasal.
Ia mengatakan, beasiswa LPDP berasal dari uang negara yang didapat melalui penerimaan perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Sehingga, ia berpesan agar para penerima beasiswa LPDP dapat berkontribusi terhadap upaya pemerintah dalam memajukan Indonesia.
Baca Juga: Sri Mulyani ke Penerima Beasiswa LPDP: Kalian Berutang Kepada Negara
"Kalian berutang kepada negara. Utang tidak selalu dibayar melalui uang. Utang bisa dibayar dari prestasi, reputasi dan kontribusi terhadap Republik Indonesia,” ujar Sri Mulyani pada Kamis (30/9/2021).
Salah satu kontribusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengeluarkan Indonesia dari status middle income country menjadi high income country.
Menurut Bendahara Negara, selama ini pemerintah berupaya mengeluarkan Indonesia dari middle income trap dengan memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui reformasi pendidikan, jaring pengaman sosial, dan kesehatan.
Saat ini, mayoritas anak Indonesia masih mengalami stunting serta hanya lulusan sekolah dasar dan menengah sedangkan yang memiliki kesempatan hingga perguruan tinggi hanya 8,5 persen.
Baca Juga: Kelebihan Insentif Nakes hingga Rp50 Juta Tak Perlu Dikembalikan, tapi...
“That is that small, sangat kecil. Mereformasi pendidikan, kesehatan dan jaring pengaman sosial adalah cara untuk memotong tali kemiskinan,” ucap Sri Mulyani.
Awalnya, LPDP hanya untuk memberikan beasiswa yang mayoritas untuk ke perguruan tinggi di luar negeri. Sedangkan perguruan tinggi dalam negeri dikelola oleh Kemendikbudristek.
“Sekarang bahkan sudah diperluas untuk penelitian termasuk dalam rangka COVID-19 untuk mendapat vaksin dan program Merdeka Belajar,” tutur Sri Mulyani.
Anggaran yang digunakan untuk memberikan beasiswa LPDP berada di dalam dana abadi pendidikan, yang kini mencapai Rp81,7 triliun.
“Saat ini kita memiliki Rp81,7 triliun. Jika ditambah dari anggaran penelitian, perguruan tinggi dan dana abadi kebudayaan total anggaran itu sudah mencapai Rp90 triliun,” tuturnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV