> >

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Butuh 139 Tahun untuk Balik Modal, Faisal Basri: Yang Menanggung Rakyat

Ekonomi dan bisnis | 3 November 2021, 07:00 WIB
Pengerjaan salah satu terowongan di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ekonom senior Faisal Basri mengatakan, proyek ini membutuhkan hingga 139 tahun untuk balik modal. (Sumber: KCIC)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ekonom senior Indef Faisal Basri mengatakan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung butuh waktu hingga 139 tahun hingga dapat balik modal. 

Hal ini berdasarkan simulasi sederhana yang ia lakukan untuk menghitung keuntungan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. 

Sebelumnya, proyek garapan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mengalami peningkatan nilai investasi (cost overrun) dari Rp86,5 triliun menjadi Rp114,2 triliun. 

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kantongi Pendanaan Bank dari China

Karena biaya investasi yang membengkak, pemerintah Indonesia pun harus mengeluarkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

“Inilah risiko-risiko yang kita hadapi. Jadi yang menanggung semua adalah rakyat karena awalnya perjanjian perusahaan dengan perusahaan (business to business),” kata Faisal Basri dalam seminar daring pada Selasa (2/11/2021).

Ia pun menyoroti janji pemerintah yang tidak akan menggunakan dana APBN untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

“Pemerintah tadinya berjanji tidak akan menjamin. Sekarang, pemerintah menjamin. Hal-hal seperti ini bisa terjadi di berbagai proyek yang tidak transparan dari China,” ujar Faisal.

Dalam proyek kereta cepat ini, pemerintah menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada PT Kereta Api Indonesia sebesar Rp4 triliun pada tahun depan. 

Faisal membuat beberapa simulasi terkait waktu proyek ini dapat balik modal. Skenario terburuk menunjukkan bahwa proyek kereta cepat ini baru dapat balik modal 139 tahun lagi.

“Kami ada simulasi sederhana. Kalau nilai investasi Rp114 triliun dengan kursi yang diisi 50 persen dengan jumlah trip sekitar 30 kali sehari dan harga tiket Rp250 ribu, maka kereta cepat baru balik modal 139 tahun lagi,” papar Faisal.

Baca Juga: Bukan Cuma Indonesia, Ini Daftar Proyek Kereta Cepat Negara Lain yang Biayanya Bengkak

Menurut Faisal, simulasi ini bahkan belum menghitung biaya operasional kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan menambah ongkos bagi pemerintah dan BUMN.

Lalu, skenario kedua menyebut bahwa dengan nilai investasi sama, proyek ini baru dapat balik modal 83 tahun lagi.

Skenario ini berlaku, bila ada pertambahan jumlah perjalanan perhari menjadi 35 trip, kapasitas kursi terisi 60 persen, dan harga tiket naik menjadi Rp300 ribu untuk setiap perjalanan.

Simulasi ketiga menunjukkan, kereta cepat baru dapat balik modal selama 62 tahun. 

Hal ini baru dapat tercapai, jika kapasitas kursi penumpang terisi 80 persen, jumlah trip 30 kali sehari dan harga tiket Rp350 ribu. 

Skenario paling optimistis menunjukkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung baru bisa balik modal dalam waktu 33 tahun lagi.

Akan tetapi, skenario ini mensyaratkan kapasitas kereta selalu penuh, 39 trip sehari, dan harga tiket dibanderol Rp400 ribu.

Baca Juga: Luhut Dituduh Terlibat Bisnis Tes PCR, Begini Tanggapannya

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU