Kepri Berupaya Komoditas Pertaniannya Bisa Tembus Pasar Ekspor Singapura
Ekonomi dan bisnis | 2 November 2021, 06:10 WIBTANJUNGPINANG, KOMPAS.TV – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau tengah berupaya agar komoditas pertaniannya dapat diekspor ke Singapura. Hal ini guna mendukung program gerakan tiga kali ekspor (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, daerahnya merupakan provinsi yang memiliki strategi pengembangan komoditas pertanian yang disesuaikan dengan luas wilayah, peningkatan mutu, dan daya saing untuk penguatan ekspor dari hulu sampai ke hilir.
Dengan demikian, Ia mengharapkan pelaku usaha di sektor pertanian dan pemerintah terkait gencar mempromosikan produk pertanian Kepri ke Singapura guna memaksimalkan ekspor dalam rangka mendukung Gratieks tersebut.
"Apalagi selama ini Kepri telah banyak mengekspor ternak babi ke Singapura. Pertanian pun diharapkan demikian, semoga pemerintah Singapura berkenan memfasilitasinya," ujar Ansar secara virtual dalam kegiatan fokus grup diskusi pertanian Kepri berorientasi ekspor, Senin (1/11/2021).
Adapun, dalam waktu yang sama, Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang melalui Kepala Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang Raden Nurcahyo Nugroho optimistis Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) siap memenuhi kebutuhan ekspor pertanian ke Singapura.
"Sejak dua tahun ke belakang, komoditas pertanian berupa buah maupun sayur dari daerah itu, terutama Pulau Bintan, tidak lagi diekspor ke Singapura," terangnya dalam FGD pertanian Kepri berorientasi ekspor di kawasan wisata Lagoi, Bintan, Senin.
Baca Juga: Turis Asing yang Liburan ke Bali dan Kepri Harus Kantong Asuransi Senilai Rp 1 Miliar
Padahal, sebelum itu dalam sehari tak kurang dari dua ton produk hortikultura tersebut menyeberang ke negara tetangga.
"Kami perlu diagnosis terlebih dahulu, baru tahu permasalahannya," ucap Raden.
Menurutnya, secara kualitas dan kuantitas hasil pertanian di Bumi Segantang Lada itu sudah sangat memadai untuk diekspor ke Singapura.
Ditambah lagi, letak geografis Kepri dan Singapura sangat dekat. Dengan waktu tempuh hanya sekitar satu jam dengan transportasi laut.
Sejumlah daerah lainnya di Indonesia, seperti Sumatera Utara, sampai saat ini masih rutin mengekspor sayur hingga buah ke Singapura.
"Kepri lebih dekat dengan Singapura dibanding Sumatera Utara. Tentu peluang ekspor jauh lebih besar. Makanya, harus didorong terus," ucap Raden.
Perwakilan dari Singapore Consulate General Lim YiHonh, menyatakan siap memfasilitasi ekspor produk pertanian Kepri dengan menghubungkan pemerintah Kepri dan pemerintah terkait pertanian di Singapura.
Apalagi, ia mengatakan, Singapura memiliki rencana untuk berinvestasi di bidang pertanian di Kepri.
"Kami dengan senang hati membuka keran ekspor pertanian bagi Kepri. Akan tetapi, teknisnya perlu dibicarakan lebih lanjut," kata Lim yang hadir mengikuti fokus grup diskusi secara virtual dari Singapura.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara