BPS Sebut Rata-Rata Harga Tiket Pesawat Naik pada Oktober 2021
Ekonomi dan bisnis | 1 November 2021, 18:31 WIBJAKARTA, KOMPAS. TV - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan harga tiket penerbangan di Indonesia per Oktober 2021. Kenaikan itu mencapai 3,91 persen.
Hal ini dikatakan Kepala BPS Margo Yuwono dalam konfrensi pers, Senin (1/11/2021).
"Angkutan udara untuk Oktober 2021 naik sebesar 3,91 persen," kata Margo saat ditanya wartawan soal tren harga tiket pesawat.
Baca Juga: Aturan PCR Diubah, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar: Yang Penting Industri Penerbangan Tidak Macet
Dia mengatakan rata-rata kenaikan harga tiket pesawat tersebut berdasarkan pantauan BPS di 66 kota yang memiliki rute penerbangan.
"Jadi sebagian besar rute di 66 kota itu mengalami kenaikan harga tiket pesawat pada Oktober 2021," paparnya.
Namun demikian, Margo menyebut kenaikan tersebut rata-rata hanya untuk penerbangan jarak jauh. Sedangkan untuk penerbangan jarak pendek justru mengalami penurunan.
"Untuk rute perebangan jarak pendek secara umum mengalami penurunan," paparnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Margo antara lain juga menyebut perkembangan soal kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Dia mengatakan ada peningkatan kunjungan wisman sebesar 1,41 persen pada September 2021, dibandingkan Agustus 2021.
Jumlah kunjungan wisman pada September adalah sebanyak sekitar 126 ribu kunjungan. Namun dibandingkan September tahun sebelumnya ada penurunan sebesar 15,08 persen.
Baca Juga: Bisnis Penerbangan Berat, Ini Daftar 11 Maskapai Indonesia yang Bangkrut dan Berhenti Beroperasi
Dia mengatakan dengan adanya kebijakan pembatasan kunjungan ke suatu negara, maka sejak April 2021 jumlah kunjungan wisman belum terdapat lonjakan.
"Tentu berpengaruh karena kegiatan pariwisata berpengaruh terhadap kondisi ekonomi Indonesia," ujar Margo.
Adapun pintu masuk ke Indonesia yang terbanyak adalah melalui darat terutama melalui perbatasan Indonesia dan Timor Leste di Atambua.
Sedangkan bila melalui laut, pintu masuk paling banyak dilewati adalah melalui Batam, Kepulauan Riau. Untuk Jalur Udara, pintu masuk yang paling banyak dilewati ialah lewat Bandara Soekarno-Hatta.
"Pintu masuk terbesar adalah melalui darat yaitu 68 persen, dari laut 28 persen dan udara 4 persen," tuturnya.
Dari sisi warga negara yang paling banyak mengunjungi Indonesia antara lain ialah dari Timor Leste (57 persen), Malaysia (31,5 persen), serta dari Tiongkok sekitar 1,4 persen.
Namun ada juga peningkatan kunjungan dari Jepang, Rusia dan Afrika Selatan. Sementara jumlah kunjungan dari Arab Saudi serta Amerika Serikat, mengalami penurunan.
Dia menyatakan sebenarnya Indonesia mengalami peningkatan tren kunjungan wisman sejak 2016 hingga 2019. Namun kunjungan melorot drastis ketika memasuki 2020 karena situasi pandemi Covid-19 global.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV