Genap 25 Tahun, Kontan Luncurkan Buku "Melintasi 3 Krisis Multidimensi"
Ekonomi dan bisnis | 27 Oktober 2021, 05:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pameran keuangan virtual terbesar Indonesia, Financial Expo & Forum, resmi ditutup Minggu (24/10/2021) lalu. Dalam acara tersebut, Kontan turut meluncurkan buku bertajuk Melintasi 3 Krisis Multidimensi.
Kontan, yang kini telah berusia 25 tahun, sebagai perusahaan media memang sudah merekam kebangkitan Indonesia dari tiga krisis ekonomi besar.
Mulai dari Krisis 1997/1998, Krisis 2008 serta yang teranyar tentunya Krisis Pandemi 2020.
Ardian Taufik Gesuri, Pemimpin Redaksi Kontan menjelaskan, peluncuran buku Melintasi 3 Krisis Multidimensi ini merupakan tonggak penting kinerja intelektual redaksi Kontan sebagai wartawan yang berlandaskan reportase dan riset selama 25 tahun.
Langkah tersebut senada dengan pemikiran salah satu pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, yang menganggap "Buku adalah mahkota wartawan".
Secara garis besar, lanjut Ardian, buku ini menjelaskan krisis ekonomi dan dampak yang dialami Indonesia. Tak lupa pula dilengkapi dengan berbagai respons pemerintah dalam mengatasinya sehingga para pembaca dapat memetik pelajaran yang diambil pasca krisis.
Dalam buku tersebut, Ardian juga menyadari ada fakta-fakta yang belum terungkap dari sudut pandang para pejabat pemerintah.
"Oleh karena itu, untuk menyelami lebih dalam, kami menyelenggarakan diskusi bersama para tokoh yang mengalami langsung krisis Indonesia. Semoga buku dan diskusi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat," terangnya pada diskusi virtual Memaknai Krisis, Minggu (24/10/2021), yang juga bersamaan dengan peluncuran buku Melintasi 3 Krisis Multidimensi.
Dalam diskusi tersebut, turut hadir pula Menteri keuangan Sri Mulyani dan Menteri Keuangan periode 2014-2016, Bambang Brodjonegoro, sebagai pembicara.
Baca Juga: Peluncuran Buku 25 Tahun Kontan, Refleksi Sejarah Indonesia dalam 3 Krisis Multidimensi
Upaya Pemulihan
Sri Mulyani memaparkan perjalanan Indonesia dalam mengarungi ketiga krisis multidimensi di era reformasi.
Mulai dari pemicu, dampak, hingga reformasi dan kebijakan yang diperjuangkan pemerintah yang membuat banyak transformasi terjadi.
Ia lantas memaparkan apa saja perubahan yang terjadi di sektor finansial Indonesia seperti perubahan dari nilai tukar tetap menjadi floating, pendirian Otoritas Jasa Keuangan, fungsi Lembaga Penjamin Simpanan, serta pengawasan sektor keuangan.
Untuk menangani krisis pandemi 2020 ini pemerintah juga sudah menaikkan bantuan sosial dan membantu restrukturisasi kredit untuk usaha mirko, kecil dan menengah (UMKM).
"Bantuan dan subsidi bunga jaminan juga diberikan supaya UMKM tetap berdegup. Semoga ke depan lebih baik untuk Kontan, media dan Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Bambang Brodjonegoro berhasrat, pasca krisis multidimensi, ekonomi Indonesia mengarah lebih preventif atau mencegah.
Ia membandingkan dengan upaya kuratif pemerintah pada krisis 1998 yang akhirnya berutang sangat besar demi menyelamatkan ekonomi Indonesia.
"Bantuan Likuiditas Bank Indonesia tahun 1998 lalu dianggap punya peran terhadap kestabilan ekonomi hingga saat ini. Pelajaran dari inilah yang mendorong adanya urgensi ekonomi harus berkelanjutan," jelasnya.
Lebih lanjut Bambang menuturkan, ada dua upaya lagi yang bisa dilakukan pemerintah demi menunjang sektor finansial.
Pertama, pendirian lembaga untuk menjamin premi dan asuransi. Dengan adanya lembaga tersebut, para pembeli polis akan lebih tenang dalam menggunakan asuransi yang kini sudah mulai mengandung risiko.
Kedua, badan pengawasan micro finance untuk bank digital maupun pinjaman online.
Bagi yang tertarik untuk membeli buku 25 tahun Kontan: Melintasi 3 Krisis Multidimensi, bisa mulai pemesanan pada bulan November mendatang melalui situs store.kontan.co.id.
Baca Juga: Survei Komnas PT: Krisis Ekonomi Akibat Pandemi Tidak Menurunkan Konsumsi Rokok di Masyarakat
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Kontan