> >

Harga Minyak Goreng Terus Naik Sejak April, Kini Tembus Rp20.000/Kg

Ekonomi dan bisnis | 26 Oktober 2021, 11:43 WIB
Harga minyak goreng baik curah maupun bermerek terus merangkak naik. Kini harga minyak goreng menembus Rp20.000 per kilogram (26/10/2021). (Sumber: iStock)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Masyarakat kini tengah dipusingkan dengan harga minyak goreng yang masih terus merangkak naik.

Berdasarkan data di laman infopangan.jakarta.go.id, harga rata-rata minyak goreng curah di Jakarta pada Selasa (26/10/2021) sebesar Rp 16.415/kg.

Sedangkan harga tertinggi ada di Pasar Pondok Labu Jakarta Selatan sebesar Rp20.000/kg dan harga terendah sebesar Rp10.000/kg di Pasar Johar Baru Jakarta Pusat.

Jika dibandingkan dengan pekan lalu, harga minyak goreng curah masih stabil di mayoritas pasar di Jakarta. Namun ada sejumlah kenaikan di Pasar Kramat Jati Jakarta Timur misalnya, yang naik Rp1.000 menjadi Rp19.000/kg.

Di Pasar Mampang Prapatan dan Pasar Minggu Jakarta Selatan, harga minyak goreng mencapai Rp19.000/kg.

Baca Juga: Pemerintah Cuan Triliunan Rupiah dari Booming Harga Komoditas

Kemudian di Pasar Perumnas Klender Jakarta Timur yang naik Rp500 menjadi Rp17.500/kg. Harga minyak goreng curah di Pasar Ujung Menteng Jakarta Pusat juga naik Rp500 menjadi Rp18.500/kg.

Selanjutnya di Pasar Pademangan Jakarta Utara harga minyak naik Rp1.000 menjadi Rp18.000/kg

Sedangkan minyak goreng merk Tropical, kini harganya Rp19.000 per liter dari sebelumnya sekitar Rp17.000. Sedangkan harga minyak goreng Tropical kemasan 2 liter kini harganya Rp33.000-Rp34.000.

Kenaikan harga minyak goreng sebenarnya sudah terjadi sejak April lalu. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, hal itu disebabkan periode supercycle.

Baca Juga: Harga Minyak Kembali Cetak Rekor Tertinggi dalam Beberapa Tahun Terakhir

Commodity supercycle merupakan periode di mana harga-harga komoditas mengalami kenaikan dalam waktu panjang. Biasanya periode ini terjadi setelah krisis.

Saat ini, supersiklus komoditas disebabkan pandemi Covid-19, bergesernya masa tanam dan panen, hingga mahalnya biaya pengiriman lewat kontainer.

Menurut Lutfi, harga crude palm oil (CPO) sudah naik sekitar 87,5 persen secara tahunan.

Di satu sisi, ekonomi Indonesia secara makro akan terdorong dengan adanya fenomena supercycle, berkat kenaikan harga minyak sawit mentah. Tapi di sisi lain, harga komoditas seperti minyak goreng justru akan naik.

Baca Juga: Tinggal Seminggu Lagi, Diskon Tambah Daya PLN Dari Rp4 juta Jadi Rp202.100

"Jadi secara makro, ekonomi Indonesia terbantu karena kita penjual CPO terbesar di dunia, tetapi secara mikronya memang ada kenaikan harga minyak goreng ini karena harga feedstock-nya, harga pasokan utamanya naik luar biasa," kata Lutfi kepada KOMPAS TV pada April lalu.

Pada bulan April, harga minyak goreng paling tinggi sebesar Rp 16.000/kg. Namun saat ini sudah menembus Rp20.000/kg.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber :


TERBARU