> >

Tak Terjamah Uang Baru, BI Lakukan Ekspedisi Wilayah Terluar untuk Penggantian

Ekonomi dan bisnis | 25 Oktober 2021, 16:17 WIB
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kakap 811 bertolak dari dermaga TNI AL di Bitung, Sulawesi Utara, untuk menuju pulau-pulau terluar di wilayah Kepulauan Talaud, Minggu (24/10/2021), dalam rangka ekspedisi layanan kas keliling Bank Indonesia. (Sumber: Kompas.id/Kristian Oka Prasetyadi)

 ”Kami ingin masyarakat semakin menyadari bahwa rupiah adalah salah satu alat untuk menjaga kedaulatan negara. Kalau sudah begitu, kita akan semakin bangga dan mampu menjaga rupiah,” kata Arbonas.

Wali Kota Bitung Maurits Mantiri mengatakan, program ini mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

”Masyarakat perlu terus diberikan wawasan yang luas soal apa arti rupiah. Kami akan selalu mendukung kegiatan ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dari program-program pemerintah ke depan,” katanya.

Komandan Pangkalan Utama TNI AL VIII Brigadir Jenderal (Mar) I Wayan Ariwijaya mengatakan, penting baginya untuk memastikan kegiatan perekonomian masyarakat bahari di perbatasan dapat berputar dengan baik. Hal ini dapat dijamin oleh ketersediaan rupiah hingga ke garis terdepan negara.

”Masyarakat adalah bagian dari pertahanan. Kalau perekonomian masyarakat di wilayah terluar kuat, kedaulatan negara kita juga akan terjaga. Karena itu, rupiah harus kuat dan perkasa di negeri sendiri,” kata Wayan.

Sebelumnya, ekspedisi layanan kas keliling ke daerah kepulauan terluar Sulut terakhir digelar pada Oktober 2019. Saat itu, tim BI diantar oleh KRI Sultan Nuku 373 ke tujuh pulau di Sangihe dan Talaud. Namun, program ini tak dapat digelar pada 2020 karena merebaknya pandemi Covid-19.

Adapun, selain penukaran uang, BI Sulut juga akan menggelar sosialisasi tentang peran BI sebagai bank sentral serta digitalisasi keuangan masa kini, seperti kode respons cepat standar Indonesia (QRIS). Meski belum dapat diterapkan di pulau-pulau terluar, metode pembayaran perlu tetap disosialisasikan.

”Di Miangas, misalnya, masih ada kendala infrastruktur IT (teknologi informasi). Jadi, kami akan jelaskan saja dulu (soal digitalisasi pembayaran). Penerapannya bergantung pada kesiapan Telkom,” terang Arbonas.

Baca Juga: Vaksinasi Di Pulau Terluar Indonesia Miangas

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU