> >

Erick Thohir Curiga Ada Korupsi di Balik Utang Krakatau Steel Sebesar Rp31 Triliun

Bumn | 28 September 2021, 14:51 WIB
Pabrik Krakatau Steel (Sumber: KONTAN/Fransiskus Simbolon)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri BUMN Erick Thohir kembali mengungkapkan adanya indikasi praktik korupsi di BUMN. Kali ini PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) yang menjadi sasaran kecurigaan Erick, lantaran BUMN baja itu punya utang 2 miliar dollar AS atau Rp31 triliun.

Menurut Erick, salah satu penyebab besarnya utang KRAS adalah investasi 850 juta dollar AS untuk proyek blast furnace yang kini mangkrak.

"Dia punya utang US$ 2 miliar. Salah satunya karena investasi US$ 850 juta kepada proyek glass furnace yang hari ini mangkrak. Ini kan hal yang tidak bagus," kata Erick dalam sebuah webinar, Selasa (28/9/2021).

Erick menegaskan, pihaknya akan melakukan penegakan hukum.

"Ini kan hal-hal yang tidak bagus, pasti ada indikasi korupsi, dan kita akan kejar siapapun yang merugikan, karena ini kembali bukannya kita ingin menyalahkan, tetapi penegakan hukum kepada bisnis proses yang salah harus kita perbaiki," ujar Erick.

Baca Juga: Krakatau Steel Bongkar Rahasia Sukses Raih Untung Rp800 M Setelah Rugi 8 Tahun

KRAS juga akan melakukan restrukturisasi perusahaan dalam  2 tahap. Tahap pertama, membentuk subholding atau anak perusahaan yang akan melantai di bursa saham lewat initial public offering (IPO).

Hasil pendanaan dari IPO akan digunakan untuk membayar utang KRAS.

"Step 1 bagaimana tadi kita membuat subholding untuk kawasan industri yang ada di Krakatau Steel supaya integrated untuk airnya, listriknya, lahannya dan lain-lain dikelola secara profesional dan kita akan go public, supaya ada funding baru mencicil utang yang 2 miliar dollar AS tadi," kata Erick.

Selanjutnya tahap restrukturisasi yang kedua adalah meningkatkan kepemilikan saham KRAS di PtlT Krakatau Posco, yang merupakan hasil patungan dengan perusahaan asal Korsel.

"Yang kedua kita juga kembali bersama Posco kita negosiasi yang tadinya kita saham minoritas, kita ingin juga menjadi paling tidak menjadi 50:50, karena partnership dengan Posco ini luar biasa. Saya terima kasih sama Posco yang sudah bekerja sama secara baik 6-7 tahun terakhir, dan ini nett income-nya sangat positif dari Posco ini," papar Erick.

Baca Juga: Ditanya DPR Soal BUMN 'Hantu' dan 'Polesan', Erick Thohir Akui Ada BUMN Ngutang demi Bonus

Sebelumnya, Direktur Utama KRAS Silmy Karim menjelaskan, KRAS bisa mencatatkan laba Rp800 miliar setelah merugi selama 8 tahun, karena efisiensi dan peningkatan produktivitas.

Rinciannya, laba bersih sepanjang 2020 sebesar Rp326 miliar dan laba bersih periode Januari-Agustus 2021 sebesar Rp474 miliar. Sehingga totalnya menjadi Rp800 miliar.

“Perolehan laba bersih hingga Agustus 2021 yang sebesar Rp800 miliar ini meningkat 54 persen di atas realisasi laba di periode yang sama di tahun 2020, sebesar Rp362,5 miliar,” kata Silmy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/9/2021).

Per Agustus 2021, produksi KRAS naik 45 persen menjadi 1,307 juta ton, dibanding Agustus 2020 yang sebesar 900.000 ton.

Sedangkan penjualan produk naik 31 persen menjadi 1,279 juta ton, dibandingkan di periode sama tahun 2020 sebesar 980.000 ton.

“Dari sisi penjualan, selain meningkatkan ekspor, Krakatau Steel juga melakukan program digitalisasi, penguatan pangsa pasar melalui strategi hilirisasi, maupun membangun bisnis model yang lebih baik," ujar Silmy.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU