> >

Usai Bertemu Jokowi, Para Peternak Unggas Minta Tindak Lanjut dari Kementerian

Ekonomi dan bisnis | 23 September 2021, 15:01 WIB
Ilustrasi selama tiga tahun terakhir peternak unggas mandiri terus merugi, sehingga banyak yang bangkrut dan meninggalkan utang yang besar. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kalangan peternak unggas meminta lembaga terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Sosial untuk segera menindaklanjuti hasil pertemuan Presiden Joko Widodo dengan para peternak mandiri di Istana Negara Jakarta beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, pada 15 September 2021, sejumlah perwakilan peternak bertemu Presiden menyampaikan kondisi terkini yang dialami pelaku usaha peternakan unggas.

Sekjen Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) Kadma Widjaya menceritakan, pada pertemuan tersebut, pihaknya menyampaikan sejumlah masalah yang terus-menerus dihadapi peternak.

Di antaranya yaitu, persaingan yang tidak sehat antara peternak unggas mandiri dan perusahaan konglomerasi, over supply ayam hidup yang menyebabkan harga jual selalu di bawah harga pokok produks, serta harga pakan dan Day Old Chick (DOC) yang tinggi.

“Kami sangat berharap ada progres dari pertemuan dengan Presiden kemarin. Namun setelah pertemuan di Istana Negara dan sampai hari ini kami belum bertemu dengan Kementan," tuturnya lewa keterangan tertulis, Kamis (23/9/2021).

Kadma menyatakan, pihaknya bersama perwakilan peternak unggas mandiri se-Jawa melakukan konsolidasi dengan membentuk tim kecil untuk menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Peternak Ayam di Blitar Masih Keluhkan Harga Telur yang Makin Terjun Bebas

Pembentukan tim kecil tersebut sebagai upaya meneruskan perintah Presiden agar Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Sosial, dan Kepolisian RI menjalankan tugas masing-masing, sesuai dengan masalah yang dialami peternak unggas mandiri.

"Sesuai arahan Presiden, untuk masalah over supply dan HPP yang tinggi, kami akan ke Kementan dan Kemendag. Untuk bantuan kepada peternak mandiri, terutama di masa pandemi, kami ke Kemensos. Untuk masalah harga jagung yang melonjak tinggi, kami minta Kapolri untuk segera membentuk tim investigasi," katanya.

Hal serupa juga diungkapkan peternak mandiri asal Sukabumi Budiyanto yang berharap pemerintah serius menangani persoalan yang dihadapi peternak unggas mandiri.

Menurutnya, selama tiga tahun terakhir peternak unggas mandiri terus merugi, sehingga banyak yang bangkrut dan meninggalkan utang yang besar.

"Kami hanya ingin dilindungi, minimal bisa melunasi utang. Kami sangat berharap harga jual di atas harga pokok produksi, minimal di atas acuan Permendag di Rp19.000-Rp19.500/kg," katanya.

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah, Pardjuni mengungkapkan arahan Presiden kepada Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan dan Menteri Sosial juga termasuk Satgas Pangan harus segera dilaksanakan.

Baca Juga: Peternak Minta Kemenko Perekonomian Kawal Arahan Presiden Turunkan Harga Jagung

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU