China Tak Lagi Danai PLTU Batubara, Bagaimana Nasib Indonesia?
Ekonomi dan bisnis | 23 September 2021, 12:27 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden China Xi Jinping telah membuat komitmen iklim baru dengan berjanji tidak akan membangun proyek pembangkit listrik batubara di luar negeri. Xi mengumumkan komitmen iklim baru ini dalam pidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (21/92021).
Selain itu, ia juga akan memberi dukungan keuangan untuk proyek energi hijau dan rendah karbon. Serta mengubah China yang menjadi penghasil emisi terbesar di dunia menjadi netral karbon pada 2060.
”Ini membutuhkan kerja keras yang luar biasa dan kami akan melakukan segala upaya untuk mencapai tujuan ini,” kata Xi dalam rekaman pidatonya.
Dia mengatakan, China akan meningkatkan dukungan untuk negara berkembang lainnya dalam mengembangkan energi hijau dan rendah karbon. ”Kami tidak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batubara baru di luar negeri,” ucapnya.
Implikasi terhadap Indonesia
Sejumlah lembaga masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan #BersihkanIndonesia menyambut baik komitmen Presiden Xi Jinping. Namun, mereka akan memantau komitmen ini secara kritis, terutama terhadap proyek PLTU yang sedang dijalankan di Indonesia.
Baca Juga: TB Hasanuddin: Ada Kelompok yang Tak Suka Indonesia Dekat dengan China
Investasi China di Indonesia dalam industri batubara telah berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca di Indonesia, polusi udara, dan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat setempat.
"Kami berharap Pemerintah Indonesia melalui bank sentral dan bank-bank milik negara segera mengikuti dan membuat pengumuman serupa,” ujar Sisilia Nurmala Dewi, Indonesia Team Leader 350.org, Rabu (22/9/2021)
Menurut data Gerakan #BersihkanIndonesia, sekitar 71 persen dari daftar pembangkit listrik energi kotor batubara di Indonesia saat ini didukung oleh China.
Setidaknya ada lebih dari 30 PLTU dengan total kapasitas lebih dari 10 GW, baik dalam fase pendanaan dan prakonstruksi maupun baru saja masuk dalam tahapan awal pembangunan.
Di sektor energi Indonesia, dalam kurun waktu 2000-2019, China telah menggelontorkan dana investasi sebesar 9,6 miliar dollar AS. Sebanyak 9,3 miliar dollar AS hanya untuk pembangkit listrik energi batubara.
Baca Juga: Siapkan Biomassa untuk PLTU, PLN Kembangkan Hutan Energi dengan Undana
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas