Usai Terima Keluhan Peternak Terkait Harga Telur Anjlok, Pemerintah Siapkan Skema Subsidi Pakan
Ekonomi dan bisnis | 16 September 2021, 09:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Permasalahan anjloknya harga telur akhirnya mendapat tanggapan dari pemerintah.
Kementerian Pertanian bersama Kementerian Perdagangan sedang menyiapkan skema untuk membantu para peternak ayam petelur. Salah satu langkahnya adalah menekan harga pakan ternak ayam dengan subsidi harga jagung.
Melalui skema subsidi tersebut diperkirakan harga jagung yang merupakan salah satu komponen penting pakan ternak bisa ditekan harganya menjadi Rp 4.500 kg di tingkat peternak. Sementara untuk pasokannya mencapai 30.000 ton.
Langkah tersebut dilakukan di tiga sentra peternak ayam yakni, Blitar, Klaten dan Lampung.
"Ada program CHSP (Commonwealth Home Support Programme) yang akan kami berikan untuk komoditas jagung supaya harganya berada di batasan Kementerian Perdagangan yakni Rp 4.500 per kg," sebut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi usai pertemuan dengan peternak di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/9/2021).
Baca Juga: Di Balik Tekad Bentang Poster, Suroto: Orang Indonesia yang Bisa Menolong Peternak Hanya Pak Jokowi
Kendati program untuk menurunkan harga jagung masih dalam kajian, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menargetkan dalam waktu dekat harga jagung di ketiga daerah tersebut dapat turun.
Syahrul juga menyampaikan tentang arahan Presiden Joko Widodo yang mendorong pendekatan sentra jagung dengan kegiatan peternakan ayam. Hal ini agar distribusi jagung ke para peternak menjadi tidak terlalu jauh.
Para peternak unggas pun menyambut dengan senang rencana penurunan harga pakan, terutama jagung. "Kami bersyukur Pak Jokowi menjanjikan harga jagung Rp 4.500 per kg dengan jumlah 30.000 ton" kata Ketua Pinsar Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (15/9).
Mereka mengapresiasi langkah tersebut, mengingat komponen pakan mempengaruhi Harga Pokok Produksi (HPP) hingga 3,5 kali lipat. Saat ini harga jagung di tingkat peternak sebesar Rp 5.800 hingga Rp 6.200 per kg.
Kondisi tersebut dinilai telah membiayai sejumlah peternak mengalami kerugian. Kerugian bahkan disampaikan Yudianto mencapai Rp 6.000 per kg dari setiap penjualan telur per kilogramnya.
Baca Juga: Harga Telur Ayam Terus Anjlok, Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV