Suroto, Peternak Ayam Blitar yang Diundang ke Istana: Jual Motor Sampai Tanah Demi Menyambung Hidup
Ekonomi dan bisnis | 15 September 2021, 09:03 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Suroto mungkin tidak menyangka, aksi nekatnya membentangkan poster ke arah Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu, kini akan membawanya ke Istana Negara.
Suroto akan bertemu langsung dengan orang nomor 1 di republik ini pada Rabu siang nanti (15/9/2021) pukul 13.00 WIB.
Suroto sampai dianggap pahlawan oleh teman-temannya sesama peternak ayam. Bagaimana tidak, saat peternak lain dihadang polisi karena ingin berunjuk rasa di depan Presiden Jokowi, ia berhasil menembus pengamanan sambil membawa poster.
Saat mobil Presiden yang meninggalkan lokasi vaksinasi di Jalan Moh Hatta, Blitar, Jawa Timur, melintas, Suroto tak menyia-nyiakannya.
Poster bertuliskan 'Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar', ia tunjukkan ke arah presiden yang sedang melambaikan tangannya kepada warga.
"Ketika teman-teman yang lain tertahan, Pak Suroto malah berhasil membentangkan poster di area kunjungan Jokowi," kata Wakil Ketua Paguyuban Peternak ayam Rakyat Nasional (PPRN) Suryono, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/9/2021).
Baca Juga: Harga Telur Anjlok, Peternak: "Ini Terparah, Mau Nangis..."
Suroto adalah peternak ayam petelur dari Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Laki-laki berusia 50 itu sudah menjual harta bendanya untuk bertahan hidup saat pandemi.
Ternak ayam petelur yang selama ini menjadi sumber penghidupan ia dan keluarga, kini justru menjadi beban.
Pasalnya, harga telur yang susah payah dihasilkan anjlok, hingga tidak menutupi biaya produksi.
Sepeda motor, mobil, hingga tanah sudah dijual Suroto untuk menyambung hidup, menutupi kerugian usahanya, sampai membayar cicilan kredit modal usaha ke bank.
"Sama seperti saya, jual tanah, jual kayu di kebon. Sudah ratusan juta tapi semuanya dipatok ayam, habis. Terakhir saya jaminkan sertifikat rumah ke bank," ujar Suryono.
"Semakin besar jumlah ayam yang kita miliki, semakin cepat menghabiskan aset yang kita miliki," tambahnya.
Baca Juga: Ini Penyebab Harga Telur Turun Sampai Peternak Buang Stoknya
Sebelum pandemi, Suroto pernah memiliki ayam petelur sebanyak sekitar 15.000 ekor. Namun kini hanya tersisa kurang dari 5.000 ekor.
Menurut Suryono, Suroto adalah salah satu pendiri PPRN yang merupakan wadah organisasi peternak ayam petelur.
Namun, ia jarang tampil dalam kegiatan organisasi ke hadapan publik.
"Beda seperti pengurus yang lain yang memang sering terlibat mengurus perizinan kegiatan. Pak Suroto jarang tampil," tutur Suryono.
Tapi masalah naiknya harga jagung dan anjloknya harga telur, membuat Suroto tidak bisa tinggal diam.
"Masalah yang kita hadapi ini dari tahun ke tahun yang itu-itu saja, dan selalu melibatkan pejabat pemerintah mulai tingkat daerah hingga pusat. Tapi masalah reda sebentar kemudian balik lagi dan balik lagi," ungkap Suryono.
Baca Juga: Warga Diamankan Saat Kunjungan Jokowi di Blitar, Politikus PKB: Cukup 2 Periode
Suroto dan peternak lainnya sudah mencoba menjadi ke berbagai pihak. Namun hasilnya nihil.
Maka, saat mendengar Presiden Jokowi datang ke Blitar, ia langsung menyambar kesempatan itu untuk menyampaikan suaranya secara langsung ke presiden, yang mungkin jadi harapan terakhirnya
Meski tahu setelahnya ia pasti diangkut polisi, Suroto tidak gentar. Aksinya justru menggema ke seluruh negeri dan jadi perhatian publik.
"Pak Suroto termasuk yang akan mewakili kami menemui Presiden di Jakarta. Beliau akan bersama Pak Sukarman dan Pak Rofi Yasifun (Ketua PPRN)," ungkap Suryono.
Belakangan, nasib para peternak ayam petelur menjadi sorotan lantaran harga telur yang anjlok. Rendahnya harga telur membuat peternak tak punya pilihan.
Baca Juga: Satu Orang Ditangkap Saat Kunjungan Kerja Jokowi di Blitar, Komisi III: Polisi Jangan Berlebihan
Mereka harus rela menjual telur dengan harga murah, agar bisa membeli pakan ayam. Sedangkan harga pakan ayam saat ini justru naik, hingga akhirnya membuat peternak merugi.
Harga pakan unggas naik, akibat harga bungkil kedelai seiring dengan kenaikan harga kedelai di pasar global.
Peternak sudah mengakali kenaikan harga pakan dengan membuat pakan ayam sendiri berbahan utama jagung.
Tapi, harga jagung juga sedang naik dan pasokannya susah didapat.
Kondisi peternak ayam petelur juga diperparah dengan naiknya harga anakan ayam, sejak beberapa tahun terakhir.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com