Stimulus BLT Bagi PKL dan Warteg Capai Rp 1,2 Triliun
Ekonomi dan bisnis | 8 September 2021, 10:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pedagang kali lima (PKL) dan warung makan seperti warteg (warung tegal) bakal mendapat bantuan langsung tunai (BLT). Staf Khusus Menko Perekonomian Raden Pardede menyebutkan, total anggaran yang disiapkan untuk bantuan ini, mencapai Rp 1,2 triliun.
"Bantuan hanya sekali ini saja, satu tahap. Mudah-mudahan tidak ada varian baru Covid-19 yang memaksa kita melakukan pengetatan mobilitas," katanya, Selasa (7/9/2021).
Diketahui, BLT ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Senin (6/9/2021). Penerima BLT ini di luar PKL yang sudah menerima bantuan produktif usaha mikro (BPUM), karena bertujuan melengkapi PKL yang belum menerima bantuan di program BPUM.
Untuk kriteria penerimanya yaitu, warung bukan penerima BPUM dan pedagang kaki lima di wilayah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4. Sedangkan suarat yang dibutuhkan untuk mengajukan BLT hanya perlu menyertakan Nomor Induk Kependudukan (NIK), dokumentasi foto usaha, dan tanda terima penerima bantuan setelah uang tersebut didapat.
Baca Juga: Ini Syarat PKL dan Warung Bisa Dapat Bantuan Tunai Rp1,2 Juta
Direktur Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Sudarso menerangkan, besaran bantuan tersebut ditargetkan dapat membantu 1 juta PKL. Penyaluran akan dilaksanakan oleh Polri dan TNI.
Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy mengapresiasi langkah pemerintah dalam mendorong bantuan yang lebih masif terutama pada usaha mikro. Tapi secara umum kondisi daya beli masyarakat memang belum kembali setidaknya dari kondisi sebelum gelombang kedua terjadi.
Meski PPKM sudah dilonggarkan di beberapa daerah, Yusuf menilai membutuhkan waktu tunggu tiga sampai empat pekan sebelum masyarakat akhirnya berani kembali beraktifitas seperti sebelumnya.
"Jadi ada kemungkinan, dampak pelonggaran baru akan terasa di awal bulan depan. Artinya, permintaan barang dan jasa dari masyarakat termasuk di dalamnya untuk UMK masih berada pada level yang relatif rendah," kata Yusuf, Selasa (7/9/2021), seperti dikutip dari Kontan.co.id.
Dengan berbagai stimulus yang telah diberikan pemerintah, ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 berada di kisaran 3-4 persen year on year (yoy). Angka tersebut, masih sama dengan proyeksi CORE terakhir.
Baca Juga: Siap-siap, Bantuan Pemerintah untuk PKL hingga Warteg Rp1,2 Juta Segera Cair
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Kontan.co.id