Peternak Minta Perusahaan Besar Tidak Jualan Ayam di Pasar Becek
Ekonomi dan bisnis | 7 September 2021, 09:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Asosiasi dan koperasi peternak ayam meminta pemerintah memisahkan segmen pasar peternak ayam dengan perusahaan besar.
Ketua Koperasi Produsen Wira Sakti Utama Sugeng Wahyudi mengatakan, jika perusahaan integrator di bidang perunggasan juga berjualan di pasar tradisional, persaingan menjjadi tidak adil.
"Presiden harus turun tangan karena adanya ketidakadilan yang dinikmati oleh perusahaan integrator yang menguasai pakan, bibit ayam (DOC), indukan bibit ayam (GPS), hingga budi daya. Mereka juga menjual ayam hidup atau live bird ke pasar tradisional,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/9/2021).
Menurut Sugeng, Presiden Joko Widod (Jokowi) harus segera memerintahkan menteri terkait seperti perdagangan, menteri pertanian, dan menko perekonomian untuk bertindak cepat menyelesaikan masalah tata niaga perunggasan.
Sugeng menjelaskan, persaingan usaha jadi tidak adil karena perusahan besar punya modal yang besar dan bisa berproduksi dengan efisien.
Sementara peternak mandiri modalnya kecil dan tak memiliki teknologi secanggih integrator.
Baca Juga: Viral Cara Masak Paha Ayam di TikTok, Digantung di Oven Cita Rasa Lebih Nikmat
“Integrator dengan peternak afiliasinya, terjun ke budidaya. Hasilnya mereka jual ke pasar tradisional atau pasar becek,” tambahnya.
Peternak mandiri pemilik perusahaan Tri Group Tri Hardiyanto menyebutkan, harga pokok produksi (HPP) di tingkat peternak rakyat menyentuh Rp17.000-Rp19.000 per kg, sedangkan HPP perusahaan besar berkisar Rp13.000 per kg.
Sehingga, naik turunnya harga daging ayam di pasar tradisional tetap memungkinkan para integrator meraup laba.
"Sementara peternak rakyat bisa dipastikan merugi karena permodalan yang lemah. Mereka kepayahan menghadapi produk dari integrator yang masuk ke pasar tradisional," ujar Tri.
Baca Juga: Harga Anjlok! Petani Buka Wisata Petik Cabai
Ia menilai, harus ada pemisahan yang tegas antara pasar yang digarap integrator dengan peternak mandiri.
Misalnya dengan menjual ayam beku atau produk olahan ke pasar swalayan atau toko-toko produk olahan daging.
Ketua Gabungan Organisasi Perunggasan Nasional (Gopan) Heri Darmawan optimistis, masalah utama perunggasan nasional akan selesai bila integrator tidak menjual ayam di pasar becek.
“Pemisahan segmentasi pasar ini membuat peternak rakyat bisa bernafas lega. Ini tinggal menunggu kebijakan pemerintah untuk menyelamatkan nasib para peternak mandiri,” tutur Heri.
“Jangan bersaing di pasar tradisional, produk integrator bisa masuk ke pasar ekspor, pasar retail modern, hotel, restoran, hingga katering besar,” tegas dia.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber :