> >

Saluran Bansos Capai 99 Persen, Bank Himbara Terus Upayakan Percepatan Penyaluran

Perbankan | 3 September 2021, 15:39 WIB
Jajaran direksi bank Himbara. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) sebagai penyalur bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah tengah berupaya mempercepat proses penyaluran. Baik bansos pangan nontunai maupun sembako.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Royke Tumilaar mengatakan hingga Agustus 2021, BNI berhasil menyalurkan bansos sembako kepada 5,85 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia dengan nilai Rp10,21 triliun.

Kegiatan tersebut merupakan serangkaian program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dibagi atas sepuluh program yang salah satunya adalah program penyaluran bansos.

Khusus dalam program penyaluran bansos, BNI menjadi salah satu bank penyalur untuk dua program, yaitu Bansos Program Sembako dan Bansos Program Keluarga Harapan (PKH).

"Untuk realisasi Bansos PKH, kami sudah menyalurkan kepada 4,1 juta KPM dengan nilai dana bantuan yang tersalur sebanyak Rp7,29 triliun hingga Agustus 2021 ini," ujar Royke dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (3/9/2021).

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi juga menyampaikan komitmennya untuk terus berpartisipasi dalam penyaluran bansos agar dapat diterima KPM di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kepala Bappenas Sebut Ada Pejabat Eselon I Terdaftar Jadi Penerima Bansos

"Sebagai salah satu bank penyalur yang ditunjuk oleh pemerintah, Bank Mandiri berkomitmen untuk menyukseskan program bantuan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia," katanya.

Hal itu tercermin dari penyaluran bansos sembako Bank Mandiri pada akhir Agustus 2021 kepada 4,04 juta KPM dengan nilai bantuan Rp6,43 triliun dan penyaluran bantuan PKH tercatat telah mencapai 2,32 juta penerima dengan nilai bantuan Rp4,09 triliun.

Adapun bantuan tersebut diberikan ke seluruh masyarakat penerima manfaat di 27 Provinsi Indonesia sejak 2016. Agar masyarakat dapat lebih mengoptimalkan manfaat bansos, Bank Mandiri juga turut melibatkan Agen Laku Pandai Bank Mandiri yang berjumlah 28.650 agen tersebar di seluruh Tanah Air dalam mendistribusikan bantuan.

Hal serupa juga diungkapkan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Haru Koesmahargyo, sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2021, perseroan telah menyalurkan program sembako kepada 685.296 KPM dengan total dana sebesar Rp1,15 triliun.

BTN juga memiliki andil dalam mendistribusikan bansos PKH kepada 367.137 KPM dengan total dana sebesar Rp681,8 miliar. KPM penerima bantuan tersebut tersebar di 10 kota dan kabupaten

"Kami gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat penerima manfaat agar dapat segera mencairkan bansos paling lambat 90 hari setelah dana masuk, serta tak lupa memberikan pendampingan ke masyarakat untuk proses pencairannya," ujar Haru.

Bahkan, lanjutnya, Bank BTN bersama dengan Dinas Sosial dan pendamping setempat melakukan pengecekan langsung kepada masyarakat penerima bansos yang tidak melakukan pencairan.

"Saya sudah meminta kantor cabang BTN di berbagai daerah agar aktif untuk melakukan pemantauan dan pengecekan. Jangan sampai dana bansos mereka tidak dicairkan. Kalau tidak dicairkan, kita cek langsung ke masyarakat kenapa tidak dicairkan," ujarnya.

Dengan pencapaian penyaluran masing-masing anggota Himbara menyentuh di atas 99 persen bahkan 100 persen dari target yang diberikan Kementerian Sosial, Himbara berharap masyarakat penerima bansos dapat segara mencairkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Himbara bersama Kementerian Sosial RI dan seluruh dinas sosial di kabupaten serta kota akan melakukan percepatan pencairan sehingga seluruh dana bansos tersebut dapat segera diterima oleh KPM berikut dengan seluruh kelengkapannya, seperti kartu keluarga sejahtera (KKS).

Baca Juga: Segera Berakhir, Cairkan BLT UMKM Rp 1,2 Juta Tanpa Antre lewat Cara Ini

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU