> >

Kejar Target Energi Terbarukan, PLTS Terapung Cirata Berpotensi Kurangi Emisi Karbon 214 Ribu Ton

Ekonomi dan bisnis | 4 Agustus 2021, 13:32 WIB
Petugas memeriksa panel surya terapung sebelum peresmian Pembangunan pertama PLTS Terapung Cirata di kawasan Waduk Cirata, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (17/12). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat, berpotensi mengurangi emisi karbon dioksidan sebanyak 214 ribu ton per tahun.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini dalam acara Deklarasi Financial Close secara daring di Jakarta, Selasa (3/8/2021).

"Kehadiran PLTS Terapung Cirata 145 megawatt ini akan menjadi revolusi pengembangan energi baru terbarukan di dalam negeri," katanya.

Zulkifli pun optimistis pembangkit ramah lingkungan ini bisa beroperasi komersial sesuai jadwal pada akhir 2022. Kehadiran dari PLTS Terapung Cirata akan menjadi revolusi pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di dalam negeri, mengingat pembangkit listrik ini dapat mengimbangi 214.000 ton emisi karbon dioksida.

Pembangunan proyek strategis nasional yang juga masuk dalam pilar "GREEN" transformasi PLN ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target bauran energi baru terbarukan nasional sebesar 23 persen pada 2025.

Proyek listrik ramah lingkungan ini telah memperoleh dukungan dana dari lembaga keuangan internasional, yakni Sumitomo Mitusi Banking Corp, Societe Generale, dan Standard Charter Bank dengan nilai investasi sekitar 129 juta dolar AS.

Baca Juga: Konstruksi PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara Dimulai, Bauran EBT Telah Capai 13 Persen

"Kami berharap pengembangan PLTS Terapung Cirata ini menjadi pemicu pengembangan energi baru terbarukan khususnya PLTS dengan tarif yang kompetitif sebagai bagian dari upaya PLN yang menghadirkan energi bersih, andal, dan keekonomian yang wajar," ujar Zulkifli.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan PLTS terapung di Cirata dapat membantu pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca di Indonesia.

Dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) sebagai tindak lanjut Paris Agreement, Indonesia berkomitmen menurunkan emisi sebesar 29 persen pada 2030 dengan upaya sendiri dan sampai dengan 41 persen dengan bantuan internasional.

Program penurunan emisi di Indonesia berfokus pada lima sektor yang berkontribusi dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca, yaitu sektor energi, industri, kehutanan, pertanian, dan limbah.

Komitmen sektor energi adalah penurunan emisi sebesar 314-398 juta ton karbon dioksida pada tahun 2030, target 23 persen energi baru terbarukan dari bauran energi primer, dan 17 persen efisiensi energi dari bussiness as usual energi final.

"Penyediaan energi bersih melalui pemanfaatan energi baru terbarukan khususnya energi surya menjadi salah satu prioritas untuk dapat mencapai tujuan tersebut mengingat potensi surya di Indonesia melimpah, masa pembangunan cepat, dan harga semakin kompetitif," tutur Dadan.

Baca Juga: Pemprov Jateng Minta Pelaku Usaha dan Industri Gunakan PLTS

 

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU