1 Agustus 2021, Giant Resmi Tidak Beroperasi
Ekonomi dan bisnis | 1 Agustus 2021, 09:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Jaringan toko swalayan Giant resmi menutup seluruh gerai di Tanah Air. Hal ini selaras dengan keputusan PT Hero Supermarket, Tbk selaku pengelola yang memutuskan untuk menutup seluruh gerai Giant di Indonesia per akhir Juli 2021.
Dalam siaran pers Selasa (25/5/2021), Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall menjelaskan, penutupan Giant merupakan bagian dari langkah Hero yang akan lebih fokus pada pengembangan gerai merek lainnya, yaitu IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.
Menurut Patrik strategi bisnis ini bentuk adaptasi Hero Group terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah.
Baca Juga: Dampak Pandemi, Giant dan Gerai Ritel Modern Lainnya Bertumbangan
Pengalihan fokus bisnis pun dilakukan untuk merespons turunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia.
“Keputusan besar seperti ini tidaklah mudah, tetapi kami percaya keputusan ini perlu diambil untuk kepentingan jangka panjang PT Hero Supermarket Tbk,” ujar Patrik.
Sebagai bagian dari fokus baru ini, PT Hero Supermarket Tbk akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA, yang diharapkan dapat menambah aksesibilitas bagi pelanggan.
Gerai Giant lainnya akan dengan berat hati ditutup pada akhir Juli 2021, walaupun negosiasi terkait potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant kepada pihak ketiga masih berlangsung.
Baca Juga: Giant Resmi Tutup di Indonesia, Terakhir Beroperasi Hari Ini, 31 Juli 2021
Selain itu, PT Hero Supermarket Tbk juga sedang mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.
“Kami akan memastikan bahwa proses komunikasi dengan seluruh karyawan kami yang terdampak oleh perubahan ini akan berlangsung dengan penuh empati dan rasa hormat. Kami juga akan memastikan proses yang adil bagi seluruh mitra bisnis kami,” ujar Patrik.
Sejarah Giant
Kisah Giant dimulai pada tahun 1944 ketika toko pertama keluarga Teng Meng Chun ini dibuka di Sentul Pasar, Malaysia, dan diperluas dengan pembukaan Pusat Minimarket Teng di Bangsar pada tahun 1974.
Baca Juga: Buntut Penutupan Gerai Giant, Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia Sebut 7.000 Karyawan Terancam PHK
Selanjutnya Giant dikembangkan tak hanya di Malaysia, tetapi juga Singapura dan Indonesia. Melansir laman Hero Group, Giant di Indonesia dibesarkan oleh perusahaan Hero Group.
Awalnya bisnis yang dibangun MS Kurnia adalah minimarket. Hero Supermarket melebarkan sayapnya dan berubah menjadi Giant untuk segmen hypermarket.
Giant Hypermarket pertama dibuka di Indonesia pada 2002, berlokasi di Villa Melati Tangerang.
Sebagai tambahan untuk kekuatan di segmen ritel, saham Hero Group menjadi lebih besar dengan adanya Giant sebagai hypermarket internasional.
Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Undang Manajemen HERO untuk Mediasi Nasib Karyawan Giant yang Ditutup
Segmentasi Giant adalah para pelanggan yang menginginkan belanja dengan harga yang hemat, sehingga hal itu diyakini tidak mengganggu jalannya Hero Supermarket.
Mulai tahun 2013, bisnis Giant mengalami perubahan identitas. Giant Hypermarket menjadi Giant Extra, sedangkan Giant Supermarket menjadi Giant Express.
Perubahan itu juga diikuti dengan perubahan konsep dan pembedaan yang jelas antara kedua format tersebut.
Giant Ekstra menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan produk yang lengkap untuk kebutuhan bulanan konsumen.
Baca Juga: Dana Covid-19 Menipis, Tempat Isolasi Rujukan Ditutup
Sedangkan Giant Ekspres menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan pelayanan cepat untuk melayani kebutuhan mingguan konsumen.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Kompas.com