Jelang Iduladha 1442 Hijriah, Penjualan Hewan Kurban di Pekalongan Lesu
Ukm | 16 Juli 2021, 09:00 WIBPEKALONGAN, KOMPAS.TV – Menjelang Iduladha 1442 Hijriah sejumlah pasar hewan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah sepi. Kondisi tersebut merupakan dampak dari pandemi Covid-19 sehingga permintaan hewan kurban cenderung lesu.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pekalongan Sri Haryati mengatakan, berdasarkan pengakuan para pedagang ternak sapi dan kambing, biasanya menjelang Iduladha sudah banyak pemesanan hewan kurban dari masyarakat.
"Akan tetapi, menjelang Iduladha 1442 Hijriah ini bisa dikatakan sepi pemesanan hewan kurban, bahkan pembeli hewan kurban di pasar pun juga sepi," katanya di Pekalongan, Kamis (15/7/2021)
Lebih lanjut, Haryati menerangkan, pihaknya melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pusat penjualan kambing dan sapi. Tim pemantau harga dan barang seperti dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa), Dinas Kesehatan, dan Dindagkop-UKM melihat, memang terjadi penurunan permintaan masyarakat untuk membeli hewan kurban.
Lokasi inspeksi tersebut menyasar penjualan hewan kurban di Jalan Ki Mangunsarkoro, Jalan Jawa, Kauman, Pesindon, Clumprit, Kebulen, Poncol, dan Jalan Jlamprang.
Baca Juga: Catat! Berikut 8 Ciri Hewan Sehat dan Siap untuk Dikurbankan Saat Iduladha
"Kemungkinan dampak pandemi mengakibatkan permintaan hewan kurban lesu," ujarnya.
Meski permintaan masyarakat terhadap hewan kurban sepi, menurut dia, harga sapi dan kambing terjadi kenaikan sedikit. Kenaikan harga tersebut dipengaruhi naiknya harga yang dipatok dari peternak-peternak.
Diketahui, rata-rata penjualan hewan kurban hanya laku 40 ekor kambing. Sementara untuk harganya, per satu ekor kambing harganya berkisar Rp 2,2 juta – Rp 3,5 juta sedangkan untuk sapi harganya berkisar Rp 16 juta – Rp 60 juta per ekor. Adapun, hewan ternak sapi dan kambing tersebut sebagian besar dipasok dari peternak di Sukoharjo, Kabupaten Kendal.
Salah seorang pedagang kambing Furqon mengungkapkan, mereka tidak berani berspekulasi menyetok hewan kurban terlalu banyak karena permintaan dari masyarakat cenderung lesu.
"Ya, dengan kondisi pandemi permintaan hewan kurban cukup sepi sehingga kami tidak berani berspekulasi mendatangkan sapi maupun kambing dengan stok banyak," katanya.
Baca Juga: Jelang Iduladha, Daging Unta Diburu untuk Disembelih, Pasar Unta di Mesir Semarak
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Antara