Temasek Tetap Jaya di Masa Pandemi. Pendapatan Mencapai Rp5,51 Triliun
Ekonomi dan bisnis | 14 Juli 2021, 05:00 WIBBaca Juga: Menko Airlangga Temui Perdana Menteri Singapura, Ternyata Begini Tujuannya
Sejak pandemi Covid-19 merambah, Tamasek segera mengubah pandangan bisnisnya, terutama soal pemilihan portofolio investasi.
Namun, sektor jasa keuangan serta telekomunikasi, media, dan teknologi (TMT) tetap menjadi andalan dalam potofolio investasi Temasek.
Selain itu, Temasek juga tak lupa memperhatikan ancaman perubahan iklim dalam tiap langkah investasinya, supaya dapat memunculkan peluang yang selaras dengan kondisi lingkungan.
Managing Director Climate Change Strategy Temasek, Neo Gim Huay menyebut perusahaan sebagai sebuah institusi yang ingin mewujudkan industri zero carbon, termasuk mengukur dan mengelola emisi dari penggunaan listrik dalam perjalanan bisnis.
"Sebagai investor, kami telah mengintegrasikan pertimbangan iklim dalam proses investasi kami, dan telah memperkenalkan penetapan harga karbon dalam analisis kami," ujarnya.
"Di seluruh portofolio kami, kami tetap berkomitmen untuk mengurangi separuh emisi karbon dari 2010 hingga 2030. Bahkan pada tahun 2050, kami menargetkan tak ada lagi emisi karbon," pungkas Huay.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com