> >

Terangi 4 Desa di Kabupaten Ketapang Kalbar, PLN Gelontorkan Rp 9,2 Miliar

Bumn | 12 Juli 2021, 16:47 WIB
Petugas memasang jaringan listrik di Ketapang. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

PONTIANAK, KOMPAS.TV - PLN Kalimantan Barat menginvestasikan Rp 9,2 miliar guna menghadirkan listrik bagi 751 kepala keluarga di empat desa yang berada di Kabupaten Ketapang. Keempat desa tersebut yaitu Desa Batu Tanda, Desa Batu Payung, Desa Muntai dan Desa Air Dekakah.

"Dengan kata lain PLN mengalokasikan Rp 12,7 juta untuk mengalirkan listrik ke setiap rumah pelanggan. Saat ini sudah kami nyalakan listrik di 721 rumah pelanggan, selanjutnya secara bertahap akan kami nyalakan 329 potensi pelanggan lainnya," ujar General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, dikutip dari Antaranews.com (12/7/2021).

Lebih lanjut, Ia menerangkan bahwa demi mengantarkan listrik ke empat desa terpencil tersebut, PLN membangun perluasan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 30,59 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 18 kms, dan 4 buah gardu distribusi dengan total kapasitas 500 kilovolt Ampere (kVA).

Sementara itu, suplai listrik ke empat desa tersebut berasal dari sistem kelistrikan Air Upas dengan panjang jaringan distribusi sepanjang 135,19 kms. Total panjang penyulang dari pangkal/PLTD sampai ke Desa Batu Payung sepanjang 56,89 kms, ke Desa Muntai 44,9 kms, ke Desa Dekakah 25,4 kms, dan ke Desa Batu Tanda sepanjang 8 kms.

Baca Juga: Siapkan Biomassa untuk PLTU, PLN Kembangkan Hutan Energi dengan Undana

"Kami berharap keberadaan listrik PLN dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di desa tersebut. Kehidupan warga akan berubah menjadi lebih baik lagi," kata Ari.

Pertumbuhan ekonomi baru

Sementara itu, Kepala Desa Muntai, Wiyono mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada PLN yang sudah mengupayakan hadirnya listrik di desa mereka.

"Saya mewakili masyarakat desa berterima kasih kepada PLN yang sudah melistriki desa kami. Dengan adanya listrik, kehidupan kami akan berubah, ekonomi warga pun dengan sendirinya akan tumbuh, anak-anak merasa nyaman belajar di rumah," ungkapnya.

Hal serupa diungkapkan oleh Rizal selaku Kepala Dusun SP3, Desa Batu Tanda. Menurutnya, sebelum listrik PLN masuk, warga harus menggunakan genset untuk penerangan di malam hari, itu pun hanya beberapa jam saja.

"Alhamdulillah setelah masuknya listrik PLN ini, kami sekarang bisa lebih menghemat pengeluaran rutin bulanan untuk membeli solar. Sebelumnya, untuk mengoperasikan mesin genset, kami harus mengeluarkan uang sekitar Rp 800 ribu setiap bulannya untuk membeli solar, itu belum termasuk biaya perawatan jika sewaktu-waktu ada kerusakan," ungkap Rizal.

Masuknya listrik PLN juga mendukung pertumbuhan ekonomi di desa, hal ini diungkapkan oleh Puryanto, pemilik warung sembako di Desa Batu Tanda.

"Kami merasa optimis dengan adanya listrik, usaha yang dijalankannya akan semakin maju dan berkembang," jelas dia.

Baca Juga: PLN Jamin Pasokan Listrik ke Produsen Oksigen Lancar

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU