Penurunan Indeks Harga Konsumen Picu Deflasi 0,13 Persen di Kepri
Ekonomi dan bisnis | 5 Juli 2021, 17:47 WIBTANJUNGPINANG, KOMPAS.TV – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami deflasi sebesar 0,13 persen pada Juni 2021. Hal itu dipicu oleh penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,02 menjadi 104,88.
Kepala BPS Kepri Agus Sudibyo mengatakan, Kota Batam mengalami deflasi sebesar 0,15 persen dan Kota Tanjungpinang deflasi sebesar 0,02 persen. Secara kumulatif hingga Juni 2021, Kepri sudah mengalami sebesar 0,19 persen.
"Sementara itu, laju inflasi Juni 2021 terhadap Juni 2020 sebesar 1,52 persen," kata Agus di Tanjungpinang, Senin (5/7/2021), dikutip dari Antaranews.com.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, deflasi yang terjadi di Kepri karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks kelompok pengeluaran. Hal tersebut, di antaranya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,37 persen, serta kelompok transportasi sebesar 0,89 persen.
Baca Juga: Wali Kota Tanjungpinang Dilantik, Gubernur Kepri Ingatkan Tiga Tugas Pemda Saat Pandemi Covid-19
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,15 persen.
Lalu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen. Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen.
Selanjutnaya, kelompok kesehatan sebesar 0,10 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,84 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,06 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,47 persen.
"Kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pendidikan," pungkasnya.
Beberapa komoditas yang memiliki andil/sumbangan dominan terhadap deflasi, antara lain, cabai merah sebesar 0,11 persen, angkutan udara sebesar 0,11 persen, daging ayam ras sebesar 0,07 persen, ikan layang/ikan benggol sebesar 0,02 persen, sawi hijau sebesar 0,02 persen.
Sementara komoditas yang memiliki andil/sumbangan dominan terhadap inflasi, antara lain, telur ayam ras sebesar 0,05 persen, ketimun sebesar 0,03 persen, kacang panjang sebesar 0,02 persen, bioskop sebesar 0,02 persen, emas perhiasan sebesar 0,02 persen.
Baca Juga: Perkuat Pertahanan Laut, Indonesia-AS Bangun Pusat Latihan Maritim di Batam
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV