Erick Thohir Siapkan Fasilitas buat Dukung Perawatan Pasien Covid-19 di Asrama Haji Pondok Gede
Kebijakan | 24 Juni 2021, 23:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, akan difungsikan sebagai lokasi perawatan pasien Covid-19.
Untuk mendukung alih fungsi Asrama Haji Pondok Gede, Kementerian BUMN akan memberikan fasilitas dan tenaga kesehatan.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan langkah kerja sama Kemenag dan Kementerian BUMN ini sebagai langkah antisipasi yang dilakukan pemerintah guna menjamin ketersediaan ruang perawatan.
Baca Juga: Wamenag Sebut 3.308 Kamar Asrama Haji Siap Digunakan untuk Ruang Isolasi Pasien Covid-19
Erick optimistis alih fungsi Asrama Haji Pondok Gede sebagai tempat isolasi dan perawatan pasien Covid-19 dapat berjalan dengan baik.
Hal ini berkaca dari keberhasilan Kementerian BUMN menyiapkan fasilitas kesehatan untuk mendukung wisma Atlet sebagai rumah sakit darurat Covid-19.
“Alhamdulillah, kami bersama dengan Kementerian Agama dipimpin langsung oleh Gus Yaqut, telah siap untuk menyediakan fasilitas perawatan baru di Asrama Haji. Ini menjadi wujud semangat bersama keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan," ucap Erick dalam pesan tertulisnya, Kamis (24/6/2021).
Terpisah, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi memastikan tidak hanya Asrama Haji Pondok Gede yang beralih fungsi sebagai tempat isolasi dan perawatan pasien Covid-19.
Baca Juga: Masjid Kyai Haji Hasyim Asyari di Daan Mogot Jadi Tempat Isolasi Pasien OTG Covid-19
Menurutnya sebanyak 26 Asrama Haji di seluruh Indonesia siap dijadikan alternatif ruangan isolasi pasien Covid-19.
Zainut menjelaskan 26 Asrama Haji di seluruh Indonesia memiliki 3.308 kamar dan diperkirakan dapat menampung sebanyak 10 ribu pasien Covid-19.
Untuk Asrama Haji Pondok Gede, sambung Zainut, sudah disiapkan tiga gedung yang dapat menampung 556 pasien Covid-19.
Baca Juga: Wisma Atlet Hampir Penuh, Pasien OTG Covid-19 Kini Diisolasi di Rusun Nagrak
Dengan rincian gedung A sebanyak 44 kamar dapat menampung 172 orang, Gedung B sebanyak 36 kamar, dapat menampung 144 orang, dan Gedung C sebanyak 24 kamar dapat menampung 240 orang.
“Gedung ini disiapkan untuk ruang isolasi mandiri pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan,” ujar Zainut, dalam keterangan tertulisnya.
Zainut menambahkan Kemenag telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19, BNPB, Kodim dan dinas kesehatan setempat serta lembaga lain untuk melengkapi keamanan, fasilitas dan tenaga kesehatan. Sebab Kemenag hanya menyediakan kamar asrama sebagai ruang isolasi.
Sementara ini, kata Zainut, tenaga medis, obat-obatan, tenaga pengamanan dan konsumsi diserahkan kepada Pemda dan Dinas Kesehatan masing-masing.
Baca Juga: Pimpinan Komisi IX Minta Pemerintah Bangun Tempat Isolasi Hingga ke Tingkat RT/RW
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV