> >

Kena PPN, Sekolah Bakal Tambah Mahal? Simak Tips Investasi Dana Pendidikan

Ekonomi dan bisnis | 14 Juni 2021, 18:28 WIB
Ilustrasi anak-anak bersekolah (Sumber: Shutterstock)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menjelang tahun ajaran baru, banyak orang tua yang dipusingkan dengan pilih-pilih sekolah untuk anak-anaknya. Belum ada lagi ada kabar jika pemerintah berencana menerapkan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk sekolah komersial.

Pasti para orang tua jadi tambah pusing karena ada potensi tambahan kenaikan biaya pendidikan tahun depan. Di sisi lain, pendidikan anak itu bukan hal yang mendadak terjadi. Jadi seharusnya bisa disiapkan dari jauh-jauh hari. 

Menurut perencana Keuangan dan pendiri QM Finansial, Ligwina Hananto ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai menyiapkan dana pendidikan anak. 

Pertama, tentukan kapan dana akan digunakan. Panjangnya rentang waktu investasi akan menentukan, instrumen mana yang paling baik untuk dipilih. Misalnya saja, ingin mempersiapkan dana pendidikan sebagai biaya masuk TK dan SD, 2 tahun lagi. 

Atau, ingin menyiapkan dana pendidikan untuk sekolah strata satunya, maka dana ini harus siap 10 tahun lagi. 

Baca Juga: Tips Kumpulkan Dana Haji Lebih Cepat Dengan Investasi Syariah

"Enggak masalah juga kok, kalau mau menyiapkan one thing at a time, atau mau langsung siapkan semua. Misalnya, mau menyiapkan dana pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan sekaligus, itu juga akan sangat baik. Sesuaikan dengan kemampuan dan karakter masing-masing saja," kata Ligwina dikutip dari laman resmi QM Finansial. 

Kemudian, tentukan berapa kebutuhannya. Ingat, bahwa Rp100 juta saat ini akan berbeda dengan Rp100 juta 10 tahun lagi, karena ada inflasi. Jadi silakan diperhitungkan dengan tingkat inflasi Indonesia yang yang sekitar 10 – 12 persen. 

"Misalnya saja, untuk biaya masuk perguruan tinggi sekarang Rp100 juta, maka 10 tahun lagi, dengan tingkat inflasi 10 persen, maka bisa dihitung kebutuhannya berapa. Rp100 juta dikali 1,1 sampai 10 kali, " ujarnya.

Lalu, iringi dengan asuransi jiwa. Ini penting untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu dan sebagainya orang tua tidak bisa melanjutkan dana pendidikan, anak masih mendapatkan dana dari asuransi jiwa. 

Yang tak kalah penting, adalah memilih instrumen investasi untuk mengumpulkan dana pendidikan. Menurut Ligwina, ada beberapa jenis investasi yang cocok untuk dana pendidikan. Namun tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. 

Baca Juga: Punya Kartu Kredit Bukannya Untung Malah Bikin Buntung? Coba Tips dari Perencana Keuangan Ini

 1. Deposito 
Deposito sebagai instrumen dengan tingkat risiko paling rendah ini cocok untuk investasi dana pendidikan yang akan dipergunakan 2 atau 3 tahun lagi.

Namun, karena tingkat imbal hasilnya juga kecil, maka harus diperhatikan modal pertama yang harus disetorkan; harus sesuai dengan kebutuhan dana pendidikan yang sudah dihitung tadi. 

Selain deposito, ada juga tabungan berjangka. Keduanya sifatnya hampir sama; jangka pendek, imbal tidak terlalu besar, tetapi sangat aman. Cocok untuk investasi dana pendidikan jangka pendek. 

2. Emas 
Emas atau logam mulia termasuk investasi dana pendidikan jangka menengah hingga panjang. Kalau sekarang beli emas, untuk dipergunakan 2 – 3 tahun lagi, mungkin perkembangannya juga belum signifikan. Mungkin ya hanya sebatas sebagai melawan inflasi. 

Tetapi, kalau mau dipakai 5 tahun lagi, harga emas kemungkinan besar sudah bertumbuh sesuai harapan. Kenapa begitu? Karena seperti yang kita tahu, harga emas juga sangat fluktuatif tergantung pada kondisi pasar. 

Baca Juga: Punya Dompet Digital Malah Bikin Boncos? Simak Tips Mengaturnya

3. Reksa Dana
 Ada 4 jenis reksa dana yang bisa dipilih sebagai opsi investasi dana pendidikan anak. Mulai dari reksa dana pasar uang, reksa dana pendidikan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. 

 4. Saham 
Saham dinilai paling tepat digunakan untuk investasi dana pendidikan jangka panjang, misalnya saja untuk menyiapkan biaya masuk perguruan tinggi yang kadang butuh sampai ratusan juta rupiah. 

Dengan horizon waktu yang lebih dari 10 tahun, saham (diharapkan) akan mampu meng-cover kebutuhan dana yang besar. Saham apa yang bisa dibeli? 

 5. Properti
Properti juga bisa jadi salah satu alternatif opsi investasi dana pendidikan jangka panjang. Hanya saja, perlu diingat, investasi properti butuh modal yang cukup besar juga.

Jadi, perhitungkan juga hal ini jika ingin menggunakan instrumen ini sebagai “alat” untuk mencapai tujuan. 

Penulis : Dina Karina Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU