Gairahkan Wisata Usai Pandemi, Bali and Beyond Travel Fair Digelar
Ekonomi dan bisnis | 11 Juni 2021, 16:41 WIBBADUNG, KOMPAS.TV- Untuk menggairahkan lagi pariwisata setelah dihantam pandemi, pameran perjalanan bertajuk Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2021 diselenggarakan. Pameran business to business yang digelar secara daring dan luring ini, diikuti 192 buyers dari 20 negara.
Untuk pameran offline atau kurung, digelar di Bali International Convention Center (BICC) Kawasan The Nusa Dua, Kabupaten Badung.
"Ada 192 buyers terdaftar dari 20 negara. Tahun ini paling banyak berasal dari Indonesia, United Kingdom, Australia, France, Amerika, dan Asia secara keseluruhan," kata Ketua Panitia BBTF 2021, I Ketut Ardana dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (10/06/2021).
Baca Juga: 10 Wisata di Yogyakarta Ini Sudah Dibuka dan Bisa Dikunjungi, Mana Saja?
Ardana mengungkapkan, BBTF tahun ini diikuti 145 sellers dari 14 provinsi di Indonesia. Di antaranya Bali, Jakarta, Lampung, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
Lantaran baru pertama kaki digelar dengan konsep hibrid, yaitu daring dan luring, panitia penyelenggara menghadapi sejumlah tantangan. Seperti perbedaan waktu Bali dengan waktu dari buyer yang mengikuti acara secara online, khususnya dari Australia, Eropa dan AS.
"Misalnya, waktu Australia 2 sampai 3 jam lebih cepat dari waktu Bali. Waktu Eropa 6 sampai 7 jam lebih lambat dari waktu Bali. Kemudian waktu USA juga 12 hingga 13 jam jauh lebih lambat dari pada waktu Bali," ujar Ardana.
Baca Juga: Wisata Gratis Bergaya Vintage yang Instagramable
"Sehingga panitia pasti harus mengorbankan salah 2 dari ke 3 benua tersebut, selain itu keikutsertaan para seller di Bali tidaklah mungkin mengikuti online event 24 jam per hari," tambahnya.
BBTF tahun ini digelar dari 10 hingga 11 Juni 2021. Arwana menyebut ini acara ini sebagai respons atas kepedulian pariwisata Bali di tengah pandemi COVID-19.
Meskipun perbedaan jarak dan waktu memisahkan para buyer dan rekan bisnis di berbagai belahan dunia, hal itu tidak memadamkan semangat dan optimisme atas pariwisata Bali termasuk Indonesia secara keseluruhan.
Baca Juga: Ada Potensi Tsunami 29 Meter, Wisata Pantai Selatan di Blitar Sepi Pengunjung
Jika pandemi sudah berakhir Ardana menegaskan panitia akan menyelenggarakan BBTF secara luring. Hal ini untuk menjaga reputasi menyelenggarakan event bertaraf international.
"Nama baik Bali dan Indonesia harus tetap dijaga dan pertaruhkan," kata Ardana yang juga Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Bali itu.
Penulis : Dina Karina Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV