Pabrik Baru PT KS Mulai Beroperasi, Erick Thohir: Ini Berkontribusi Buat Cadangan Devisa Negara
Bumn | 19 Mei 2021, 01:30 WIBBaca Juga: Industri Asuransi Terdampak Pandemi, BUMN Indonesia Re Cari Terobosan Agar Bisa Bertahan
Silmy menambahkan, melalui pabrik HSM 2 ini, kapasitas produksi HRC Krakatau Steel bertambah menjadi 3,9 juta ton per tahun sehingga dapat menekan impor HRC yang mencapai 0,9 sampai 1,9 juta ton per tahun.
Sedangkan kebutuhan baja HRC/Plate nasional mencapai 4,8 sampai 5,3 juta ton per tahun.
“Atas dasar data tersebut, artinya kebutuhan HRC sudah dapat dipenuhi oleh pabrikan dalam negeri,” ujar Silmy Karim.
Pabrik baru ini sudah disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan kapasitas produksi sampai dengan 4 juta ton per tahun.
Dengan demikian, dalam pengembangannya nanti investasi yang dibutuhkan lebih rendah dibandingkan dengan investasi pabrik kompetitor di dalam dan luar negeri.
Baca Juga: Dituduh Rugikan Negara Rp 10 T, Ini Jawaban Dirut Krakatau Steel
Penyelesaian pembangunan pabrik ini yang semula direncanakan beroperasi pada awal 2020 sempat tertunda karena adanya pandemi Covid-19.
Kendala yang dihadapi saat itu adalah pada tahap commissioning dikarenakan kesulitan dalam mendatangkan teknisi dari luar negeri.
Pabrik HSM 2 ini dibangun oleh konsorsium bersama SMS Group Jerman dan PT Krakatau Engineering.
Baca Juga: Jokowi Prihatin Industri Baja Masih Impor
“Kita bersyukur akhirnya proyek HSM 2 ini bisa selesai karena dengan dioperasikannya pabrik ini akan semakin memperbaiki kinerja Krakatau Steel, terlebih saat ini terjadi peningkatan harga baja dunia pada 6 bulan terakhir,” ujar Silmy.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV