Larangan Mudik Dongkrak Kenaikan Jumlah Pengiriman Barang di Kantor Pos
Ekonomi dan bisnis | 11 Mei 2021, 20:20 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Kantor Pos Yogyakarta mengalami kenaikan jumlah pengiriman barang sekitar 25 persen menjelang hari raya Idul Fitri 2021. Larangan mudik dinilai turut mendongkrak jumlah barang yang dikirim.
“Ada kenaikan karena ini memang peak season (musim puncak). Kenaikannya sekitar 25 persen,” ujar Kepala Kantor Pos Yogyakarta Arif Yudha Wahyudi saat dihubungi, Senin (10/5/2021), dikutip dari Kompas.id (11/5/2021).
Arif menjelaskan, pada hari-hari biasa, jumlah barang yang dikirim melalui Kantor Pos Yogyakarta sekitar 8.000 barang dalam sehari.
Sedangkan, pada masa menjelang Lebaran ini, jumlah barang yang dikirim meningkat menjadi sekitar 10.000 barang dalam sehari.
Pada masa menjelang Lebaran ini, barang yang dikirim melalui Kantor Pos Besar Yogyakarta didominasi oleh produk fashion, kosmetik, serta parsel atau bingkisan Lebaran.
Sekitar 50 persen barang yang dikirim itu ditujukan untuk penerima yang beralamat di wilayah DIY dan Jawa Tengah.
“Ada juga yang dikirim ke luar Jawa dan luar negeri,” ujar Arif.
Menurutnya, kebijakan pemerintah yang melarang masyarakat mudik pada 6-17 Mei 2021 turut meningkatkan jumlah barang yang dikirim.
Sebab, masyarakat yang tak bisa mudik memilih untuk mengirim parsel atau barang lainnya untuk keluarga.
“Justru meningkat karena orang yang tidak sempat pulang (mudik) lalu kirim bingkisan, hadiah, parsel. Jadi, orang-orang kemungkinan mengirim sesuatu buat pengganti mereka tidak hadir,” kata Arif.
Baca Juga: Mendekati Lebaran, Pengiriman Barang Melalui Kantor Pos Meningkat
Secara terpisah, Kepala Cabang JNE Yogyakarta Adi Subagyo mengatakan, pada masa menjelang Lebaran ini, jumlah barang yang dikirim melalui JNE Yogyakarta ditargetkan meningkat 30-40 persen.
Namun, pihaknya belum bisa menyebut berapa angka pasti peningkatan tersebut.
“Untuk peningkatan jumlah kiriman belum dapat diinformasikan karena pengiriman bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini masih terus berlangsung. Namun, target peningkatan jumlah kiriman sebesar 30-40 persen menjadi harapan semua karyawan,” kata Adi melalui keterangan tertulis.
Namun, di sisi lain, ada juga agen perusahaan jasa pengiriman yang justru mengeluhkan kondisi yang sepi selama masa larangan mudik.
Kondisi itu, antara lain, dialami oleh salah satu agen pengiriman Lion Parcel di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY.
Menurut Haryo Sasongko (44), karyawan agen pengiriman Lion Parcel di Kasihan, saat masa larangan mudik pada 6-17 Mei 2021, jumlah barang yang dikirim melalui agen tersebut cenderung mengalami penurunan.
”Tiga hari terakhir agak sepi. Kalau sebelum larangan mudik, malah agak ramai,” katanya saat ditemui, Senin (10/5/2021).
Haryo menerangkan, sebelum larangan mudik, jumlah barang yang dikirim bisa mencapai 7-11 barang per hari.
Namun, setelah ada larangan mudik, barang yang dikirim menurun menjadi dua barang per hari.
Bahkan, pada Sabtu (8/5/2021) sama sekali tak ada barang yang dikirim melalui agen tersebut.
Menurutnya, penurunan tersebut kemungkinan akibat banyak warga yang memilih menunda mengirim barang karena khawatir barangnya tidak sampai tepat waktu ke tujuan.
”Masyarakat, kan, sudah tahu ada pembatasan transportasi, jadi mungkin untuk belanja ditunda dulu sampai setelah Lebaran,” ujarnya.
Baca Juga: Okupansi Hotel Yogyakarta Saat Libur Lebaran 2021 Tak Sampai 10 Persen
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV