Masa Siaga Lebaran, PLN Prediksi Beban Puncak Malam Takbiran Capai 20.000 Megawatt
Kebijakan | 11 Mei 2021, 18:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- PLN menetapkan masa siaga perayaan Idulfitri tahun ini dimulai 6 Mei-21 Mei 2021.
PLN pun menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan penggunaan listrik. Terutama di malam takbiran.
Selama masa siaga, PLN meniadakan pemeliharaan dan pekerjaan konstruksi, menerbitkan SOP khusus siaga, menyiagakan paket di pembangkitan, transmisi dan distribusi, serta melaporkan kondisi kelistrikan secara berkala ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Selain itu, PLN juga menyiapkan kendaraan sebanyak 4.591 unit dan 2.660 unit genset.
Unit Gardu Bergerak (UGB) dan Uninterruptible Power Supply (UPS) akan menjadi cadangan suplai pasokan listrik saat terjadi gangguan.
Baca Juga: PLN Siagakan Ribuan Personel Antisipasi Gangguan
PLN memprediksi, penggunaan listrik pada malam takbiran mencapai 20 ribu megawatt (MW) di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).
Jumlah itu masih bisa ditangani oleh daya kelistrikan Jamali yang mencapai 29 ribu MW.
"Meskipun di tengah pandemi Covid-19, kami berkomitmen terus siaga menjaga pasokan listrik, khususnya untuk libur Idulfitri 1442 H. Kami ingin perayaan Idulfitri di rumah masing-masing tetap terasa bermakna," kata Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN Haryanto WS dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (11/05/2021).
Sedangkan beban puncak listrik pada malam takbiran di wilayah Sumatera, mencapai 2.184 MW.
Jumlahnya juga dibawah dari daya maksimal sistem Sumatra Bagian Utara (SBU) yang sebesar 2.695 MW.
Baca Juga: PLN Pastikan Pasokan Listrik Selama Ramadhan Aman!
Sementara untuk wilayah Kalimantan, beban listriknya di periode yang sama diproyeksi sebesar 1.134 MW.
Angkanya di bawah daya maksimal yang mencapai 2.025 MW.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara Syamsul Huda menjelaskan konsumsi listrik di Maluku dan Maluku Utara diprediksi 204 MW, Papua dan Papua Barat diprediksi 628 MW, Nusa Tenggara Barat (NTB) diprediksi 345 MW, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) diprediksi 209 MW.
"Dengan pasokan listrik yang handal, kami memastikan masyarakat bisa beribadah dan merayakan Lebaran dengan tenang dan nyaman," ujar Syamsul.
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV