> >

Ini Strategi Menteri Luhut B Panjaitan Bangun Kemaritiman di Indonesia

Ekonomi dan bisnis | 8 Mei 2021, 19:38 WIB
Atraksi Nelayan Suku Intha (Sumber: Dini Kurniasari)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Strategi pembangunan kemaritiman ke depannya diharapkan tidak terfokus pada pertumbuhan di satu sektor saja, tapi membangun di semua lini sektor maritim.

Melihat bahwa pembangunan ekonomi maritim tidak hanya mampu meningkatkan pertumbuhan, tetapi juga bisa untuk mengurangi ketimpangan antarwilayah.

Hal ini dikemukakan dalam webinar “Revitalisasi Kebijakan Ekonomi Maritim dalam Mendukung Kualitas Pemulihan Nasional” yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jumat (7/5/2021), di Jakarta.

Melansir dari laman Kompas.id, Sabtu (8/5/2021), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan bahwa pengembangan ekonomi maritim sejatinya diarahkan untuk mentransformasikan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif agar dapat memperkuat struktur ekonomi, sekaligus pertumbuhan ekonomi baru.

“Saat ini kami sedang menggerakkan pengelolaan ikan di lumbung ikan nasional yang terdapat di Ambon. Kita sedang bekerja sama dengan beberapa negara sahabat dan dana yang disediakan juga sudah cukup besar. Semua akan kita mulai akhir tahun ini,” terang Luhut.

Baca Juga: Luhut Tegur Kementerian Erick Thohir Soal Penggunaan Produk Asing

Potensi Kemaritiman Indonesia

Di samping itu, Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia, Yugi Prayanto mengungkapkan, potensi laut Indonesia, terutama perikanan tangkap, setiap tahun mencapai 12,5 juta ton.

Sementara itu, lahan budidaya yang dimiliki Indonesia mencapai 17,91 juta hektar. Adapun biota laut yang digunakan sebagai bahan baku obat mencapai 35.000 spesies.

Tak hanya itu, melihat dari sisi pariwisata, ada enam lokasi dari 10 lokasi terumbu karang yang merupakan ekosistem terumbu karang terbaik di dunia. Garis pantai pun mencapai 95.181 kilometer.

Industri maritim Indonesia, seperti perkapalan, telah dipercaya membangun 126 unit kapal setara 586.000 gross ton (GT) dengan nilai kontrak mencapai Rp 10 triliun.

Kadin mencermati, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dari potensi kemaritiman Indonesia, antara lain, optimalisasi sektor perikanan tangkap dan budidaya, meningkatkan fasilitas permodalan untuk pelaku industri perikanan, membangun sistem logistik ikan nasional, dan menyediakan atau membangun cold storage.

Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan, potensi sumber daya ikan yang terdapat pada lima zona di Indonesia mencapai 8,807 juta ton dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan mencapai 7,009 juta ton.

Produksi tahun 2019 mencapai 3,653 juta ton dan peluang pemanfaatannya mencapai 3,672 juta ton.

Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Genjot Investasi Maritim Indonesia

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU