Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Minus di Kuartal-I 2021, Kalah dari Vietnam dan Singapura
Ekonomi dan bisnis | 5 Mei 2021, 16:28 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal-I 2021 minus 0,74 persen, dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sehingga, Indonesia masih berada dalam resesi.
Sedangkan jika dibanding kuartal-IV 2020, ekonomi Indonesia minus 0,96 persen selama 3 bulan pertama tahun ini.
Angka itu membaik lantaran pada kuartal-IV 2020, ekonomi Indonesia masih minus 2,19 persen.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, pertumbuhan kuartal-I 2021 menunjukkan perbaikan yang signifikan.
"Ini menunjukkan bahwa tanda-tanda perbaikan ekonomi semakin nyata. Sejumlah sektor usaha tumbuh positif seperti infokom, pengadaan air, jasa kesehatan, pertanian dan pengadaan listrik dan gas, serta real estate," ungkapnya.
Baca Juga: BPS Catat Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 8,75 Juta Orang Akibat Pandemi
Pertumbuhan tertinggi dicetak oleh sektor infokom sebesar 8,72 persen.
Namun, masih ada 11 lapangan usaha lainnya yang tumbuh negatif.
Dengan penurunan terdalam dicetak oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar minus 13,12 persen.
Kondisi yang dialami Indonesia, berbanding terbalik dengan Vietnam, Singapura, dan China.
Kantor Statistik Umum Vietnam menyatakan, produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I 2021 naik 4,48 persen dari tahun sebelumnya.
Mengutip dari Bloomberg, Kepala Kantor Statistik Umum Vietnam Le Trung Hieu menyebut, seharusnya PDB masih dapat mengalami pertumbuhan 6,5 persen seperti target pemerintah.
Baca Juga: Ekonomi Vietnam dan Singapura Tumbuh Positif di Kuartal I 2021
Namun ekonomi Vietnam kehilangan sedikit momentum pada kuartal pertama karena wabah virus korona baru.
Di sisi lain, dengan adanya pencabutan pembatasan sejumlah negara, ekonomi Vietnam akan kembali bangkit dan lebih kuat di periode mendatang.
Untuk bulan Maret saja, ekspor Vietnam dilaporkan naik 19,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Impor negara tersebut juga naik 27,7 persen.
Ekonomi Singapura juga mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal I 2021.
Meski hanya tumbuh tipis, yaitu 0,2 persen dibanding kuartal-I 2020.
Jika dilihat secara kuartalan, ekonomi Singapura di kuartal-I 2021 tumbuh 2 persen dari kuartal-IV 2020, yang minus 2,4 persen.
Baca Juga: Ekonomi Vietnam dan Singapura Tumbuh Positif di Kuartal I 2021
Pertumbuhan ekonomi Singapura ditopang aktivitas sektor manufaktur yang kuat.
Pada kuartal-I 2021, industri penghasil barang tumbuh 3,3 persen dari tahun lalu.
Sementara, pada sektor konstruksi masih minus 20,2 persen.
Tapi lebih baik dari kontraksi di kuartal sebelumnya yang sebesar 27,4 persen.
Pada industri jasa juga minus 1,2 persen secara tahunan.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi China di kuartal I-2021 mencapai 18,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Ekonomi China Tumbuh 18,3% di Kuartal I 2021
Tingginya pertumbuhan ekonomi China itu didorong oleh pertumbuhan sejumlah sektor usaha.
Penjualan ritel melonjak 34,2 persen pada Maret 2021, meningkat dari 2 bulan pertama dan membawa pertumbuhan kuartal pertama menjadi 33,9 persen.
Penjualan ritel naik karena sebagian besar kehidupan masyarakat kembali normal.
Sedangkan produksi industri naik 14,1 persen pada Maret 2021.
Sehingga mengerek pertumbuhan produksi industri di kuartal pertama menjadi 24,5 persen.
Tingginya pertumbuhan ekonomi China di kuartal I tahun ini juga akibat peningkatan hari kerja.
Karena pekerja China tetap bekerja selama liburan Tahun Baru Imlek 2021.
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV