> >

SMF Keluarkan Enam Strategi untuk Perkuat Ekosistem Perumahan

Ekonomi dan bisnis | 5 April 2021, 22:00 WIB
Ilustrasi Perumahan (Sumber: Kementerian PUPR)

JAKARTA, KOMPAS.TV -  PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF akan melakukan enam strategi dan kegiatan bisnis guna meningkatkan perannya sebagai special mission vehicle Kementerian Keuangan.

Melansir dari Kompas.com, upaya tersebut dilakukan tidak lain untuk mendukung perkuatan ekosistem perumahan pada tahun 2021.

Yang pertama yakni optimalisasi penyaluran KPR Fasilitas Likuditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Tahun 2021 ini SMF mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Pemerintah sebesar Rp2,25 triliun yang bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021.

Baca Juga: Tak Boleh Mudik, Sandiaga Uno Berencana Gratiskan Ongkir untuk Produk Ekonomi

PMN tersebut seluruhnya akan dialokasikan untuk program penurunan beban fiskal Pemerintah melalui kontribusi SMF pada Program KPR FLPP.

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menjelaskan, PMN ini akan di-leverage hingga Rp6,37 triliun melalui penerbitan surat utang, ditambah dana sebesar Rp19,12 triliun yang berasal dari Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Pemerintah (PPDPP) untuk membiayai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) program FLPP.

"Sehingga total dana yang akan digulirkan Rp25 triliun untuk memproduksi KPR FLPP sebanyak 157.500 rumah dengan bunga tetap 5 persen selama 20 tahun untuk MBR," tutur Ananata dalam konferensi pers virtual, Senin (05/04/2021).

Baca Juga: Jangan Lewatkan Lelang Rumah Murah di Sekitar Jakarta, Cek di Sini

SMF juga akan merealisasikan amanat Pemerintah sebagai Wakil Pelaksana Investasi kepada Perum Perumnas. Tahap pertama yang sudah diinvestasikan senilai Rp200 miliar dari total Rp650 miliar.

Menurut Ananta, investasi ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kinerja perusahaan melalui sinergi, transformasi, dan reposisi peran Perumnas dalam ekosistem perumahan nasional.

Strategi kedua, mendukung pasokan perumahan melalui penyaluran fasilitas pinjaman kepada pengembang dalam bentuk Kredit Konstruksi dan keterlibatan dalam KPBU Perumahan.

Menurut Direktur SMF Heliantopo, Perseroan sedang mengkaji dan mulai mempersiapkan pembiayaan konstruksi.

"Harapannya bisa membantu sisi pasokan sesuai kebutuhan yang masuk program Pemerintah untuk MBR," kata Heliantopo.

Baca Juga: Perbedaan Terusan Suez dan Terusan Panama, Mana yang Lebih Menguntungkan

Dari sisi pasokan juga, SMF menjalin kerja sama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII terkait penjajakan potensi penerapan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Strategi ketiga, pengembangan pembiayaan KPR bagi masyarakat dengan penghasilan tidak tetap untuk memiliki rumah.

Strategi keempat, pengembangan pembiayan mikro perumahan melalui pemberian akses bagi masyarakat sektor informal untuk renovasi dan pengembangan rumah (home improvement) sehingga layak huni.

Saat ini, program kredit mikro perumahan tengah dikaji bersama sejumlah stakeholders.

Baca Juga: Dear Milenials, Coba Trik Ini Agar Tabunganmu Cepat Banyak

Strategi kelima, pengembangan homestay melalui penyaluran pembiayaan kepada masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar daerah wisata untuk memiliki homestay agar dapat menarik wisatawan.

Direktur SMF Trisnadi Yulrisman menuturkan, tahun ini akan disalurkan pembiayaan untuk homestay di 4 lokasi yang merupakan destinasi wisata superprioritas, yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika dan Manado-Bitung-Likupang.

Strategi keenam, pengembangan rumah di daerah kumuh dalam upaya mengentaskan rumah berkategori kumuh atau Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) melalui penyaluran dana untuk membangun/merenovasi menjadi layak huni dengan menggandeng Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.

"Tahun ini program KOTAKU dilaksanakan di Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur (daerah perbatasan)," urai Trisnadi.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU