> >

Mudik Dilarang, Sandiaga Uno Imbau Masyarakat Kirim Hantaran Lebaran

Ekonomi dan bisnis | 30 Maret 2021, 10:51 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno saat memimpin rapat virtual bersama seluruh Kepala Dinas Pariwisata dari 34 provinsi di Indonesia, Sabtu (26/12/2020). (Sumber: Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta masyarakat tetap mendukung sektor ekonomi kreatif meski mudik tahun ini dilarang.

Sandiaga mendorong masyarakat untuk saling mengirimkan produk-produk ekonomi kreatif produksi lokal, sebagai hantaran lebaran.

"Jadi misalnya karena tidak bisa langsung bertatap muka dengan keluarga di kampung halaman, ini bisa diganti dengan produk kreatif yang dikirim dengan memaksimalkan platform digital. Pelaku ekonomi kreatif bisa mendapatkan manfaat positif," terang Sandi dalam sebuah acara rapat virtual, Senin (29/3/2021).

Baca Juga: Kabar Gembira! Sandiaga Uno akan Izinkan Pertunjukan Musik hingga Teater Digelar Bertahap

Sandi mengatakan, larangan mudik tahun ini akan berdampak pada sektor pariwisata. Padahal selama ini, mudik menjadi salah satu momentum atau peluang bagi pelaku usaha sektor pariwisata.

"Penerapan larangan mudik ini tentu akan memberikan dampak besar terhadap industri pariwisata karena biasanya mudik dibarengi dengan wisata-wisata di destinasi-destinasi yang dekat atau dalam satu arah dengan tujuan mudik tersebut," katanya

Hal serupa juga terjadi tahun lalu. Jumlah wisatawan domestik turun signifikan, begitu juga dengan penjualan produk-produk ekonomi kreatif di daerah. Padahal, sektor ini sudah terpukul karena adanya Covid-19.

Baca Juga: Ada Larangan Mudik, 27,6 juta Orang Tetap Berpotensi Mudik

Namun Sandi menyadari, mudik dilarang karena pemerintah ingin mencegah penularan Covid-19, di tengah pergerakan masyarakat yang terjadi dalam waktu bersamaan dan jumlah yang banyak.

Untuk mendukung misi pemerintah tersebut, pelaksanaan vaksinasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan dipercepat.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU