Kapal Ever Given Terjebak di Terusan Suez, Ekspor Impor RI Terganggu
Ekonomi dan bisnis | 29 Maret 2021, 07:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Terjebaknya kapal raksasa pengangkut kontainer, Ever Given, di Terusan Suez ternyata juga berdampak terhadap Indonesia.
Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmelita Hartoto mengatakan, macetnya lalu lintas kapal di Terusan Suez, Mesir, membuat ekspor impor Indonesia terhambat.
"Mungkin akan ada beberapa jenis komoditi ekspor ke Eropa yang ikut terdelay. Misalnya, olahan kayu, mebel, olahan makanan, nikel, tembakau, dan lain-lain," kata Carmelita dikutip dari Kompas.com, Senin (29/03/2021).
Baca Juga: Kepala Otoritas Suez Mesir: Angin Bukanlah Faktor Utama Terjebaknya Kapal Ever Given di Terusan Suez
Sedangkan impor yang mungkin terhambat adalah impor dari Eropa dan Mediterania. Keduanya memang bukan mitra dagang utama RI, namun terlambatnya impor tetap akan mengganggu produksi sejumlah sektor. Salah satunya sektor manufaktur.
Menurut Carmelita, impor dari Eropa dan Mediterania menyumbang 8,5 % dari total impor Indonesia.
"Cukup mengganggu juga akibat keterlambatan barang impor seperti barang-barang mesin mekanik, kimia organik, kelistrikan, plastik, besi baja, komponen kendaraan, dan lain-lain," terangnya.
Baca Juga: 320 Kapal Menumpuk di Terusan Suez, Dua Tugboat Tambahan Dikerahkan untuk Mengeluarkan Ever Given
Kapal Ever Given yang penuh dengan muatan kontainer, memiliki bobot 220.000 ton. Kapal itu melintang di Terusan Suez, sejak Jumat 26 Maret lalu. Otoritas Terusan Suez sudah berusaha menangani, namun belum ada hasil yang signifikan.
Selain mengeruk pasir di sekitar kapal, kini upaya penyelamatan kapal kemungkinan bergeser untuk membongkar kembali seluruh muatan kapal. Jika muatan kapal diturunkan, kemungkinan pembukaan kembali kanal akan tertunda hingga berminggu-minggu kemudian.
Insiden itu menyebabkan Terusan Suez, yang merupakan rute tercepat pengiriman barang dari Eropa ke Asia, tak bisa dilewati. Padahal Terusan Suez adalah salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia, dengan 12% perdagangan lintas laut melewati Terusan Suez.
Rantai pasokan dunia pun terganggu, mulai dari suku cadang mobil, komoditas seperti minyak mentah, hingga mainan anak-anak.
Baca Juga: Kapal Kargo Raksasa Ever Given akan Ditarik Saat Air Laut Pasang
Harga minyak dunia pun sempat naik akibat puluhan kapal tanker tak bisa sampai tujuan tepat waktu.
Lusinan kapal kontainer dan kapal tanker minyak telah mulai mengubah rute ke sekitar Afrika, rute yang akan menambah waktu perjalanan lebih dari seminggu. Bahkan, beberapa kapal telah diperintahkan untuk menurunkan kargo di pelabuhan terdekat.
Jumlah kapal yang menunggu untuk transit di kanal itu membengkak menjadi sekitar 320 kapal.
Lloyd's List memperkirakan, nilai barang yang tertunda di Terusan Suez sejak peristiwa itu, mencapai lebih dari US$ 10 miliar per hari.
Berdasarkan hitungannya, Mesir kehilangan dana hingga US$ 14 juta dollar sehari untuk membiayai masalah di terusan Suez itu.
Penulis : Dina-Karina
Sumber : Kompas TV