> >

Presiden Jokowi: Hentikan Perdebatan Berkaitan Impor Beras

Kebijakan | 26 Maret 2021, 20:34 WIB
Presiden Jokowi memberi pernyataan perkait impor beras, Istana Merdeka, 26 Maret 2021 (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo meminta perdebatan soal impor beras segera dihentikan. Presiden Jokowi mengkhawatirkan perdebatan soal impor beras justru membuat harga gabah petani anjlok.

“Hentikan perdebatan yang berkaitan dengan impor beras. Ini justru bisa membuat harga jual gabah di tingkat petani turun atau anjlok,” tegas Presiden Jokowi dalam pernyataannya soal impor beras, Jumat (26/3/2021).

Presiden Jokowi lebih lanjut menegaskan tidak ada impor beras yang masuk ke Indonesia hingga Juni 2021. Selain itu, sambung Jokowi, Indonesia sudah hampir tiga tahun tidak mengimpor beras.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Tidak Ada Impor Beras Hingga Juni 2021

“Saya pastikan bahwa sampai bulan Juni 2021 bahwa tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita Indonesia,” tegas Presiden Jokowi.

Tetapi kemudian, Jokowi mengungkapkan, memang ada kesepakatan dengan Thailand dan Vietnam soal beras. Tetapi, sambung Presiden Jokowi, itu dilakukan untuk berjaga-jaga terkait situasi pandemi covid-19.

“Memang ada MoU dengan Thailand dan Vietnam. Itu hanya untuk berjaga-jaga mengingat situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Curiga Ada Maladministrasi, Ombudsman Minta Impor Beras Ditunda

“Saya tegaskan sekali lagi, berasnya belum masuk,” tambah Presiden Jokowi.

Lebih lanjut Presiden Jokowi memastikan beras petani akan diserap oleh Bulog. Selain itu, sambung Presiden, ia akan segera memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani agar membantu terkait anggarannya.

“Saya tahu kita memasuki masa panen dan harga beras di tingkat petani belum sesuai yang diharapkan,” ucap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Pemerintah Buka Impor Beras, Ombudsman Cium Aroma Tak Beres dan Minta Ditunda

Sebagai informasi, rencana membuka keran impor beras disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto. Saat itu, Airlangga mengatakan, pemerintah bukan hanya akan mengimpor beras, tetapi juga daging dan gula.

Kemudian terkait rencana impor beras ini disikapi keberatan oleh Kepala Bulog Budi Waseso. Pasalnya rencana impor beras bisa mengakibatkan tekanan terhadap petani gabah yang memasuki masa panen raya pertama tahun ini.

Tak hanya itu, Budi Waseo juga mengatakan, impor beras yang rencananya dilakukan pemerintah justru membuat Perum Bulog terbebani. Sebab hingga saat ini, Perum Bulog masih menyimpan beras sisa impor yang sebelumnya.

Hingga 14 Maret 2021, Budi Waseso melaporkan persediaan beras di Gudang Bulog mencapai 883.585 ton. Dengan rincian, 859.877 ton merupakan stok cadangan beras pemerintah dan 23.708 ton merupakan stok beras komersial.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU