Disindir Dedi Mulyadi, Buwas Bilang Masalah Bulog Sudah Tertangani
Ekonomi dan bisnis | 26 Maret 2021, 17:58 WIBMenurut Permendag Nomor 24 Tahun 2020, Bulog hanya bisa menyerap gabah dengan kadar air maksimal 25% dan seharga Rp4.200 per kilogram.
Baca Juga: Buwas: Swasta Izin Impor 5 Menit Jadi, Kalau Bulog 2 Minggu Enggak Jadi-jadi, Apa Sebabnya?
Namun, berdasarkan data Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), pertengahan Maret 2021 di Ngawi, Jawa Timur, dan Demak, Jawa Tengah, harga rata-rata GKP di bawah Rp4.000 per kilogram.
“Problem pada dunia perberasan kita, yaitu harga gabah menjadi turun karena tidak terserap. Selain itu ketersediaan pangan bisa terancam karena cadangan beras di Bulog mengalami penurunan kualitas atau busuk,” ujar Dedi.
Menanggapi pernyataan Dedi, Dirut Bulog Budi Waseso menyatakan selama ini masalah Bulog sudah tertangani. Salah satunya perihal impor beras .
Baca Juga: Polemik Kian Memanas, Wamentan Tak Setuju Rencana Impor Beras
"Tiga tahun selama saya menjadi dirut Bulog, ini tidak ada lagi impor beras. Tapi kita buktikan produksi beras dalam negeri itu cukup. Bahkan bermasalah sisa dari produksi impor, ini fakta," ujar Buwas dalam diskusi virtual, Kamis (25/3/2021).
Pria yang kerap disapa Buwas ini menegaskan, Bulog selalu berusaha menyerap gabah petani yang sesuai ketentuan. Ia pun mengunjungi langsung salah satu sentra produksi beras untuk mengecek kualitasnya.
"Kita masih terus menyerap, hari ini terus sambil berjalan. Habis ini saya ke lapangan untuk melihat panen di suatu wilayah, saya ingin membuktikan sendiri bahwa produksi dalam negeri memang cukup. Produksi dari petani memang cukup. Saya memegang apa yang disampaikan oleh pihak Menteri Pertanian dan BPS," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Maret-Mei 2021 merupakan masa panen raya sehingga produksi gabah dan beras diproyeksi surplus.
Penulis : Dina Karina Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV