Disindir Dedi Mulyadi, Buwas Bilang Masalah Bulog Sudah Tertangani
Ekonomi dan bisnis | 26 Maret 2021, 17:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mempertanyakan kemampuan Bulog dalam menyerap gabah hasil panen petani. Dedi menilai, harga gabah saat ini turun karena Bulog tidak mampu menyerap hasil panen petani.
Menurut Dedi, Bulog seharusnya mampu membeli sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan sehingga harga gabah tidak anjlok.
Di sejumlah daerah seperti Indramayu saat ini harga gabah cenderung turun berkisar antara Rp3.000 hingga Rp3.500 per kilogram, jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan oleh pemerintah.
Baca Juga: Buwas: Waktu Rakortas, Rencana Impor Itu Enggak Ada
"Namun, kenyataan di lapangan harga gabah anjlok, tentu layak dipertanyakan kemampuan Bulog dalam membeli atau menyerap gabah dari petani sesuai HPP,” kata Dedi, Jumat (26/03/2021).
Dedi mengatakan, Bulog juga tidak mampu menjual beras yang disimpannya selama ini. Sehingga stok beras Bulog menumpuk di gudang.
Bahkan sekitar 100.000 ton lebih beras Bulog mengalami turun mutu atau bisa disebut busuk karena tidak memiliki gudang penyimpangan yang memadai.
Baca Juga: Dibilang Anggota DPR Rasa Presiden, Apa Kata Dedi Mulyadi?
“Prinsip dasarnya selain tidak mampu membeli, Bulog ternyata juga tidak mampu menjual berasnya. Akhirnya terjadi penumpukan beras di gudang hasil pembelian tahun 2018,” terang Dedi.
Langkah Bulog untuk menyerap dan menjual kembali beras memang terbentur aturan pemerintah. Bulog selama ini hanya mampu menjual atau menyalurkan berasnya saat pemerintah memberikan penugasan terkait program Bantuan Sosial (Bansos) lewat beras.
Penulis : Dina Karina Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV