Kata Luhut ke Tesla: Hey, You Need Us
Kompas bisnis | 10 Maret 2021, 19:19 WIBMeski, Luhut juga mengatakan tidak bisa menyampaikan secara mendetail bagaimana rencana investasti Tesla di Indonesia.
Baca Juga: Tesla Lebih Pilih Investasi di India, Kepala BKPM: Dunia Belum Berakhir
Hal ini terkait Indonesia yang masih memiliki non-disclosure agreement (NDA) dengan Tesla.
NDA merupakan perjanjian antar paihak untuk saling menjaga kerahasiaan informasi atau material tertentu yang tak boleh diketahui pihak lain.
Namun satu yang pasti, Luhut mengatakan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut melihat potensi yang ada di Tanah Air.
Baca Juga: Puji Elon Musk, Bill Gates: Tesla adalah Kontribusi Terbesar bagi Perubahan Iklim
Menurutnya, berbagai bahan baku mobil yang dibutuhkan Tesla seperti bauksit, nikel dan tembaga, semuanya dimiliki Indonesia.
Maka dari itu, pemerintah terus mendorong untuk pengembangan industri pada industri hulu dan turunan dari mobil listrik yang salah satunya adalah baterai.
Diketahui pula, Tesla ingin mengembangkan energy storage system (ESS).
Baca Juga: Tesla Lebih Pilih Bangun Pabrik di India, Pemerintah Dinilai Perlu Beda Perlakuan
Sederhananya, ESS ini seperti "power bank" dengan giga baterai skala besar yang bisa menyimpan tenaga listrik besar hingga ratusan megawatt (MW) dan bisa dijadikan sebagai stabilisator atau untuk pengganti pembangkit peaker (penopang beban puncak).
Penulis : Rizky-L-Pratama
Sumber : Kompas TV