BI: Penjualan Eceran Februari Membaik Dibanding Januari
Ekonomi dan bisnis | 9 Maret 2021, 15:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Bank Indonesia (BI) memperkirakan penjualan eceran akan membaik di bulan Februari. Sebelumnya penjualan eceran di bulan Januari menurun, mengikuti pola konsumsi yang melandai setelah natal dan tahun baru.
Menurut BI, indeks penjualan riil (IPR) pada Februari akan menurun 0,7% dibandingkan Januari. Lebih kecil dari penurunan IPR bulan Januari yang sebesar 4,3% dibanding bulan Desember.
Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta kelompok Suku Cadang dan Aksesori diprakirakan tumbuh positif sehingga menopang kinerja penjualan eceran Februari.
Baca Juga: ATM Bank DKI untuk Terima Bansos Hilang? Ini Cara Mengurusnya
Sementara jika dilihat secara tahunan, kinerja penjualan eceran diprakirakan relatif stabil dengan pertumbuhan IPR sebesar -16,5% (yoy) pada Februari 2021, dibandingkan dengan -16,4% (yoy) pada Januari.
Penjualan eceran sejumlah komoditas seperti Sandang, Barang Budaya dan Rekreasi, Suku Cadang dan Aksesori, serta Peralatan Informasi dan Komunikasi terindikasi membaik, meski pertumbuhannya menurun.
Pada Januari 2021, kinerja penjualan eceran menurun di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan cuaca yang kurang mendukung.
Baca Juga: BI Pede Izinkan DP KKB dan KPR 0%, Apa Perbankan Langsung Nurut?
Selain itu juga masyarakat mengerem konsumsinya setelah Natal dan tahun baru. Penurunan terjadi pada seluruh kelompok komoditas, dengan penurunan terdalam pada kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, dan subkelompok Sandang.
Dari sisi harga, BI memperkirakan tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang (April 2021) meningkat, sementara pada 6 bulan mendatang (Juli 2021) menurun.
Sedangkan Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 156,9, meningkat dari 149,7 pada bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut seiring dengan memasuki bulan Ramadan dan persiapan lebaran.
Sementara itu, IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 153,5, menurun dari bulan sebelumnya sebesar 164,8, ditopang oleh kelancaran distribusi dan kecukupan pasokan.
Penulis : Dina-Karina
Sumber : Kompas TV