Dirut INA: Jalan Tol yang Pertama Kami Tawarkan ke Investor
Ekonomi dan bisnis | 16 Februari 2021, 15:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah, jalan tol akan jadi proyek pertama yang akan ditawarkan kepada investor. Bersama dengan jalan tol, ada proyek lainnya senilai US$ 9,5 miliar yang akan ditawarkan.
"Yang tol yang akan kita jalankan dulu, nanti sisanya, apakah airport kah, pelabuhan, atau infrastruktur lain," kata Ridha dalam keterangan pers di kantor presiden, Selasa (16/02/2021).
Baca Juga: Ini Hal-Hal yang Bisa Bikin Pengendara Kena Denda Besar di Jalan Tol
Menurut Ridha, Jalan tol menjadi prioritas karena punya multiplier effect yang besar, dari saat pembangunan sampai mulai beroperasi. Selain itu, proyek jalan tol juga membutuhkan pembiayaan yang sangat tinggi.
"Nanti kita juga akan kerja sama dengan pengelola tol seperti Hutama Karya dan Jasa Marga, " ujar Ridha.
Baca Juga: Kenalkan 5 Direksi INA, Jokowi: Mereka akan Bawa INA jadi Lembaga Kelas Dunia
Ia menegaskan, tugas INA bukan untuk mencari utang, tapi mencari investor yang ingin berinvestasi, dan menggunakan dananya untuk memodali proyek pemerintah. INA punya posisi yang sama dengan investor untuk memperbaiki infrastruktur demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Ada sejumlah negara yang sudah menyatakan ketertarikan menanamkan modalnya lewat INA. Misalnya, DFC dari Amerika yang sudah menyampaikan letter of interest hingga US$ 2 miliar. Kemudian, JBIC dari Jepang juga menyatakan ketertarikan investasinya mencapai US$ 4 miliar.
Beberapa negara juga tertarik dengan skema thematic fund atau pendanaan tematik yang ditawarkan INA. Yaitu Kanada dengan letter of interest sebesar US$ 2 miliar dan APG dari Belanda dengan komitmen investasi sebesar US$ 1,5 miliar.
Saat awal dibentuk, INA juga mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 15 triliun melalui APBN 2020. Dan pada APBN 2021, INA kembali mendapatkan PMN sebesar Rp 15 triliun.
Serta penambahan Rp 45 triliun dalam bentuk inbreng saham milik negara yang dipisahkan. Sehingga INA memiliki total modal awal sebesar RP 75 triliun.
Penulis : Dina-Karina
Sumber : Kompas TV