> >

Erick Thohir: Vaksin Merah Putih Selesai Dibuat Akhir 2022

Kebijakan | 8 Februari 2021, 12:14 WIB
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 Erick Thohir kunjungi PT Bio Farma, Kamis 07/01/2021 (Sumber: KompasTV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Indonesia akan memiliki vaksin Covid-19 buatan sendiri yang siap digunakan pada tahun 2022. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan,  Vaksin Merah Putih akan selesai dibuat pada kuartal IV 2022, atau sekitar bulan September-Desember.

Kementerian BUMN lewat PT Bio Farma, bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Lembaga Eijkman dan enam universitas seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca Juga: Erick Thohir: Angka Kasus Covid-19 Nakes Turun Drastis Setelah Vaksinasi

Menurut Erick, ada dua bibit vaksin yang sudah menunjukkan tanda-tanda akan sukses dan akan diserahkan kepada Bio Farma untuk proses lanjutannya.

"Kalau memang benar nanti seed daripada vaksinnya sudah benar-benar kami terima di Bio Farma, di kuartal I tahun 2022 kita melakukan uji klinis, semoga juga nanti di uji klinis yang terakhir yaitu di kuartal III tahun 2022, sehingga di kuartal IV 2022 kita sudah mempunyai Vaksin Merah Putih sendiri," kata dia dalam acara virtual Plasma BUMN Untuk Indonesia, Senin (8/2/2021).

Baca Juga: Vaksin Untuk Lansia di Atas 60 Tahun Dapat Izin Penggunaan Darurat dari BPOM

Sebelumnya, Menristek Bambang Brodjonegoro menjelaskan sejumlah alasan kenapa Indonesia harus membuat vaksin sendiri, meski sudah mengimpor.

"Kenapa kita tetap kembangkan vaksin Merah Putih meskipun sudah ada yang impor? Ada dua hal yang dipertimbangkan, yang pertama adalah belum ada yang tahu daya tahan tubuh akibat divaksin bisa berapa lama bertahan, apakah seumur hidup? Sepertinya tidak," kata Bambang saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR, Senin (18/1/2021).

Baca Juga: India Donasikan 500.000 Vaksin Covid-19 Kepada Afghanistan

Jika virus Corona nyatanya tidak hilang dan tetap ada, maka vaksinasi ulang perlu dilakukan. Kebutuhan vaksin pun bisa dipenuhi sendiri tanpa harus mengimpor.

Selanjutnya, ada kemungkinan virus Corona terus bermutasi, sehingga pemerintah tidak bisa bergantung hanya pada satu jenis vaksin. Pengembangan vaksin mandiri juga dilakukan oleh negara-negara lain, seperti Turki. 

Penulis : Dina-Karina

Sumber : Kompas TV


TERBARU