Pak Jokowi, Bioskop Bisa Tutup Total Tanpa Diskon Listrik
Ekonomi dan bisnis | 4 Februari 2021, 12:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sebelum pandemi Covid-29 melanda, industri bioskop tanah air tengah berkibar dengan banyaknya jumlah penonton. Bahkan, banyak film yang mencetak rekor penonton terbanyak di penayangan perdananya.
Namun, hantaman pandemi membuat pengelola bioskop kini kesulitan keuangan karena sepinya penonton. Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin pun meminta pemerintah memberikan perhatian lebih kepada bioskop-bioskop di Tanah Air.
Baca Juga: Berat, Matahari Department Store akan Tutup 6 Gerai Tahun Ini
"Pemerintah tolong diimbau, mana katanya mau kasih perhatian, stimulan apalah segala macam ke bioskop? Kasihan bioskop, Pak, ini lama-lama, bukan mendoakan yang jelek ya, kami bisa tutup total nanti," kata Djonny seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/2/2021).
Djonny meminta pemerintah memberikan keringanan biaya listrik untuk bioskop, yang menjadi pengeluaran terbesar bagi bioskop.
Baca Juga: Anne Avantie Ungkap Pengalamannya Saat Depresi akibat Industri Fashion yang Terdampak Pandemi
"Bantu dong PLN, misalnya enggak apa-apa bioskop bayar dululah tarif 25%, listrik itu paling besar pengeluarannya, bioskop itu di satu lokasi Rp 150 juta per bulan," ungkap Djonny.
Untuk menyiasati besarnya biaya listrik, ia menutup bioskopnya di hari tertentu, dan membukanya di hari lain.
Baca Juga: Teuku Wisnu Tutup Gerai Bisnis Kulinernya Akibat Terdampak Pandemi dan Peralihan Jalan Tol Baru
"Pengeluaran terbesar itu listrik PLN sehingga saya lakukan hari Senin, Selasa, Rabu, saya tutup bioskop, jadi dibuka lagi hari Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu untuk mengurangi pemakaian listrik," tambah Djonny.
Sebelumnya pada 2 Februari lalu, sineas film Ernest Prakasa mengunggah foto dua pegawai bioskop yang jemput bola di sebuah mall di Jakarta. Mereka mencari calon penonton bioskop di sebuah toko elektronik di lantai dasar mall, padahal bioskop ada di lantai paling atas.
Dalam keterangan fotonya, Ernest menyatakan kagum namun juga prihatin dengan upaya mereka untuk mencari penghidupan.
Penulis : Dina-Karina
Sumber : Kompas TV