Harga Masih Jelek, Produksi & Lifting Migas Anjlok
Ekonomi dan bisnis | 23 Oktober 2020, 18:04 WIBJAKARTA, KOMPASTV. Belum ada tanda-tanda kebangkitan di sektor hulu bisnis minyak dan gas. Pandemi, memporak porandakan realisasi produksi maupun produksi siap jual ( lifting) migas pada kuartal III-2020.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mmemaparkan, sepanjang Juli-Agustus 2020, realisasi produksi minyak hanya 710.000 barel per hari.
Baca Juga: Sri Mulyani: Harga Minyak Dunia Bisa Anjlok Sampai US$18 Per Barel, Akankah Harga BBM Turun?
Meskipun setara dengan 100,4 persen target work program and budget (WP&B), realisasi itu masih lebih rendah, dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu, sebanyak 745.100 barrel per hari.
Tercatat, realisasi lifting minyak di kuartal III hanya 706.200 barrel per hari, lebih rendah dari satu tahun sebelumnya yaitu 746.300 barrel per hari.
Perbedaan angka hasil produksi dan lifting, karena ada kontrak kerja sama (K3S) yang masih menyimpan hasil produksi, sebagai stok di tengah rendahnya harga minyak mentah.
"Memang dengan harga yang belum sepenuhnya bagus, banyak beberapa yang masih menahan produksi," kata Dwi dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/10/2020).
Gas Ikut Terlibas Pandemi
Penurunan juga terjadi dalam produksi maupun lifting gas. Pada kuartal III-2020, realisasi produksi gas sebesar 6,7 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), lebih rendah dibanding periode yang sama pada 2019, yakni sebesar 7,2 MMSCFD.
Lalu, untuk lifting gas sejak Juli hingga September 2020 mencapai 5,5 MMSCFD, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 5,9 MMSCFD.
"Ini bisa kita lihat sebagai dampak dari penurunan demand akibat Covid-19," ucap Dwi.
Jika dilihat secara keseluruhan, realisasi produksi migas per kuartal III-2020 mencapai 1,9 juta barrel setara minyak per hari (BOEPD). Kemudian untuk lifting mencapai 1,6 juta BOEPD. (Dyah Megasari)
Penulis : Dyah-Megasari
Sumber : Kompas TV