Bos Peruri Akhirnya Buka Suara Soal Tudingan Ahok Minta Rp 500 Miliar ke Pertamina
Bumn | 28 September 2020, 22:04 WIBMenanggapi pertanyaan tersebut, Dwina tidak berkenan menjelaskannya secara detail. Sebab, kata dia, hal-hal yang berkaitan dengan kontrak bersifat rahasia.
"Kami high security company, pak. Jadi mungkin kami tidak banyak bicara di media karena nature dari high security company seperti itu," kata Dwina.
Baca Juga: Peruri Minta Rp 500 Miliar, Ahok: Sama Saja Sudah Dapat Uang Pertamina Enggak Mau Kerja Lagi
Selanjutnya, Dwina tak lagi berbicara soal tudingan Ahok tersebut. Namun, dia sempat menyinggung soal hubungan Peruri dengan Pertamina yang disebutnya baik-baik saja.
Dwina menambahkan, terkait Pertamina, tidak ada perbedaan dengan klien-klien lainnya. Perum Peruri mendukung penuh semua proses digitalisasi yang dilakukan.
"Hubungan kami dengan Pertamina sangat baik. Jadi sebetulnya enggak seperti ramai-ramai yang mungkin disampaikan. Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan pak," kata Dwina.
Lebih lanjut, Dwina berbicara soal pencapaian Peruri yang saat ini sudah mempunyai klien digital sebanyak 117 entitas. Dari jumlah itu, 35 di antaranya adalah BUMN.
Baca Juga: Stafsus Erick Thohir Tanggapi Ahok soal Peruri Minta Rp 500 Miliar ke Pertamina
Dwina menambahkan, pencapaian perusahaan yang ia pimoin sangat menggembirakan karena peluncuran program itu baru dilakukan pada September 2020.
Ia pun mengaku dengan pencapaian perusahaannya tersebut, Peruri tidak melakukan apa yang disebut bakar uang, seperti lazimnya perusahaan start up digital.
"Alhamdulillah kami juga tahu pentingnya bahwa pada bisnis awal itu yang penting itu adalah kita penetrasi pasar, market, tapi kami tidak pernah dalam posisi harus bakar uang," ujar Dwina.
"Mungkin karena positioning sebagai penjamin keaslian digital ini memang sudah ditunggu-tunggu juga, sudah diharapkan dan kami adalah satu-satunya BUMN yang mendapatkan license dari Kominfo."
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV