Indef Saran Tunjangan Pulsa Buat PNS Harus Selektif
Kebijakan | 27 Agustus 2020, 06:30 WIBJAKARTA, KOMPASTV - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai tidak semua PNS perlu mendapat tunjangan pulsa.
Menurutnya tunjangan tersebut lebih tepat diprioritaskan kepada pengajar terutama guru honor yang lebih intens menggunakan pulsa dibanding PNS lain.
Ia menyarankan untuk kebijakan tunjangan ini, pemerintah harus menyeleksi PNS mana yang betul-betul memerlukan pulsa.
Baca Juga: Sri Mulyani Setuju Ada Tunjangan Pulsa Rp 200.000 untuk Seluruh PNS
"Artinya sebagai pemerintah mementingkan mana dulu, apakah semua PNS walaupun dia tidak intens menggunakan pulsa," ujar Eko, Rabu (27/8/2020). Dikutip dari Antara.
Lebih lanjut Eko menilai, tunjangan pulsa ini bisa disiasati dengan realokasi anggaran umum di lingkungan pemerintah.
Seperti pengurangan anggaran kebersihan kantor, listrik dan fasilitas lainya. Hal ini bisa dilakukan lantara kebijakan bekerja di rumah membuat fasilitas kantor tidak seluruhnya terpakai.
"Konteks pembuatan kebijakan pandemi ini sebetulnya harus menyisir, kalau bisa semua dibantu, ya dibantu tetapi kan enggak mungkin sehingga cara melihatnya itu adalah mana yang paling terkena dampak duluan," ujar Eko.
Baca Juga: Sri Mulyani akan Beri Handphone dan Pulsa untuk Pelajar, Apa Syaratnya?
Adapun tunjangan pulsa yang akan diberikan yakni senilai Rp200 ribu per bulan kepada seluruh PNS di setiap instansi pemerintah.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV