Rusia Gempur Ukraina, Pemerintah Indonesia Bersiap Evakuasi Para WNI ke Polandia dan Romania
Bbc indonesia | 26 Februari 2022, 20:50 WIBSeperti halnya banyak warga di kota lain di Ukraina, mereka terbangun karena bunyi sirene ataupun ledakan, serangan yang telah diperingatkan Rusia sebelumnya.
Sementara di Kota Chuguiv, sekitar 500 km di timur Ukraina, ledakan menyebabkan sejumlah orang terluka.
Di ibu kota Kiev, sirene serangan udara menggema di seluruh ibu kota, dan ada dua suasana yang berbeda di ibu kota Ukraina itu.
Di satu bagian, suasana lebih tenang dan banyak orang yang berangkat kerja seperti biasa dengan naik bus.
Di bagian lain, terlihat suasana terburu-buru.
Banyak orang mencari perlindungan di bunker atau stasiun kereta bawah tanah. Sebagian lain antre panjang di ATM bank, supermarket dan pom bensin. Sebagian warga lain menyelamatkan diri dengan kendaraan mereka.
Serangan misil dan ledakan dilaporan di dekat kota-kota besar Ukraina di tengah serangan besar pasukan Rusia.
Kemacetan panjang terlihat di Kiev pada pagi hari Kamis (24/02).
Di bawah ini adalah kondisi di ibu kota.
Di tengah kepanikan warga di Kiev, pemerintah Ukraina menyerukan tenang dan mendesak media dan warga Ukraina memeriksa semua informasi sebelum membagikannya.
Pemerintah Ukraina memperingatkan "berita palsu merupakan salah satu ancaman besar negara."
Serhiy Nykyforov, juru bicara Presiden Ukraina mengatakan Rusia menciptakan kepanikan besar di Ukraina dan meminta warga "tetap kuat".
"Pasukan Rusia hanya sekitar 80 kilometer dari rumah"
Di Ukraina timur, ketegangan dan kepanikan sangat terasa.
Antrean di ATM dan pom bensin terlihat di Kota Kostiantynivka di kawasan Donetsk.
Salah seorang warga yang tengah mengisi bensin, Sergei Barleez, mengatakan kepada BBC ia dan keluarga bersiap pergi keluar Ukraina.
Seorang ibu muda bernama Natalia - dengan putrinya yang berusia dua tahun di dorongan bayi - terlihat sangat kaget dengan ledakan yang ia dengar pada Rabu (23/02) malam.
"Sangat menakutkan," katanya. "Saya tak tau apa yang akan terjadi. Saya diminta menjemput anak saya dari taman bermain. Semua orang tua diminta untuk tetap di rumah."
Sementara itu seorang jurnalis Ukraina, Lyubov Velychko, yang tinggal di dekat markas militer di dekat ibu kota Kiev, mengatakan terbangun pada sekitar pukul 04:30 pagi.
"Saya mendengar suara ledakan sangat keras. Saya tak tahu apa yang terjadi. Saya menghitung tujuh roket," katanya.
Ia mengatakan pergi keluar rumah dan melihat "seusatu yang tampak seperti kebakaran."
Velychko mengatakan tetangga-tetangganya terkejut dan sebagian dari mereka menangis.
"Kami mengamankan anak-anak di gudang bawah tanah," katanya.
Ia mengatakan ia dan keluarganya "tidak merasa aman" karena mendengar tank-tank Rusia berada dekat dengan perbatasan Belarus, sekitar 80 kilometer dari rumahnya. Ia memutuskan akan segera meninggalkan kota itu.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : BBC