Bulan Literasi SRG dan PLK 2024 Dibuka, Bappebti Optimis Perkuat Pasar Lokal dan Ekspor
Advertorial | 18 November 2024, 11:15 WIB
Capaian Transaksi SRG dan PLK
Dari sisi transaksi, nilai penerbitan resi gudang pada Januari–Oktober 2024 tercatat mencapai Rp2,59 triliun. Nilai ini meningkat 174 persen dibanding periode yang sama pada 2023 yang mencapai Rp872,2 miliar.
Adapun capaian transaksi PLK pada Januari–Oktober 2024 tercatat Rp51,2 miliar dengan penyelenggaraan lelang 67 kali. Komoditas yang banyak ditransaksikan antara lain karet, kopra, pinang, beras, dan jagung.
"Potensi SRG dan PLK untuk berkembang sangat besar baik jenis komoditas, nilai transaksi, memanfaatkan gudang, termasuk kinerja ekspornya. Meskipun tantangan ke depan tidak mudah baik dari nasional maupun global,” kata Olvy.
“Untuk itu, diperlukan penguatan ekosistem, optimalisasi pengawasan dan penguatan regulasi SRG dan PLK di samping pembinaan dan pengembangan komoditas. Selain itu, kolaborasi bersama pemangku kepentingan dan literasi kepada pelaku usaha, petani, peternak, pekebun, nelayan, petambak, sampai industri, pedagang dan eksportir juga harus terus dimaksimalkan,” tegas Olvy.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan SRG dan PLK Heryono Hadi Prasetyo mengatakan, Bappebti akan terus melakukan pembinaan dan pengembangan SRG PLK serta penguatan literasi.
Penguatan kolaborasi dengan instansi terkait, Pemerintah Daerah, SRO, dan pelaku usaha juga harus terus dilakukan agar implementasi di lapangan semakin baik.
"Dengan kolaborasi dan literasi yang apik, diharapkan informasi SRG dan PLK dapat digaungkan secara masif. Hal ini akan berujung pada meningkatnya pemahaman, sinergi, dan pemanfaatan SRG dan PLK, khususnya dalam mendukung penguatan pasar dalam negeri dan peningkatan ekspor nonmigas," imbuh Heryono.
Dalam Pembukaan Bulan Literasi SRG dan PLK 2024 juga digelar dialog panel dengan Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan SRG dan PLK Heryono Hadi Prasetyo, Direktur Utama PT KBI Budi Susanto, Direktur Utama PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Arif Budiman, dan Ketua Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah Subang Miftahudin Shaf sebagai narasumber.
Beberapa poin yang diusung pada sesi diskusi antara lain perlunya fokus komoditas yang terukur dalam penguatan ekspor melalui SRG. Sebagai contoh, kopi (robusta, arabika, dan specialty); timah, ikan (segar, beku, telur ikan); rumput laut, serta komoditas organik.
Diperlukan juga pemetaan komoditas untuk penguatan PLK seperti teh, kopi, lada, karet, tembakau, dan rempah. Diskusi juga meminta Bappebti berfokus pada penguatan pengawasan dan regulasi di samping pengembangan produk, gudang, dan pelaku yang aktif di SRG dan PLK.
Dalam penguatan ekspor komoditas di pasar global melalui SRG dan PLK, hal yang tidak boleh luput adalah dengan menggandeng negara mitra seperti Tiongkok, Jepang, maupun Belanda.
Bappebti juga harus memastikan agar kualitas barang terjaga demi mempertahankan komoditas Indonesia agar dapat diekspor secara berkelanjutan.
Peran perwakilan perdagangan di luar negeri juga menjadi signifikan sebagai garda terdepan dalam perluasan pasar ekspor komoditas unggulan Indonesia.
Pembukaan Bulan Literasi SRG dan PLK 2024 juga dihadiri Kepala Biro Humas Kementerian Perdagangan Muhammad Rivai Abbas, Senior Executive Vice President Bank Victoria serta sekitar 200 peserta yang hadir secara hibrida, termasuk peserta daring dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV