> >

BNPT Tekankan Pentingnya Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme dan Terorisme

Advertorial | 14 November 2024, 11:40 WIB
BNPT menyelenggarakan kegiatan Seminar Membangun Harapan dan Strategi Kolaboratif untuk Mencegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan Mengarah pada Terorisme dan Meningkatkan Kohesi Sosial di Jakarta pada Rabu (13/11). (Sumber: Dok. BNPT)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV – Dalam upaya pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali menegaskan pentingnya upaya kolaborasi multipihak dan kohesi sosial.

Kolaborasi dan kohesi sosial sangat dibutuhkan mengingat kompleksitas dari masalah terorisme itu sendiri.

Dengan semakin beragamnya ancaman terorisme, kerja sama lintas sektor dan penguatan hubungan sosial menjadi kunci penting dalam menghadapi dan mencegah ekstremisme berbasis kekerasan yang dapat mengarah pada aksi teror.

Untuk itu, BNPT menyelenggarakan kegiatan “Seminar Membangun Harapan dan Strategi Kolaboratif untuk Mencegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan Mengarah pada Terorisme dan Meningkatkan Kohesi Sosial” di Jakarta pada Rabu (13/11).

Baca Juga: BNPT Perkuat Transparansi Informasi Publik Melalui Uji Publik Monev Keterbukaan Informasi

"Masalah ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme semakin kompleks, untuk itu perlu ada intervensi multipihak dan peningkatan kohesi sosial," jelas Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto.

Menurut Andika, signifikansi dari kerja- kolaboratif dalam penanggulangan terorisme juga sejalan dengan semboyan yang digaungkan kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono, S.I.K, M.H., yaitu "Kolaboratif dalam Penanggulangan Terorisme yang Tercerahkan dalam Keikhlasan".

Dalam kesempatan yang sama, Andhika juga menjelaskan komitmen kolaboratif multipihak dan peningkatan kohesi sosial telah dijalankan BNPT secara nyata melalui Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE).

Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto. (Sumber: Dok. BNPT)

"Di dalam RAN PE, kami melakukan pendekatan whole government dan whole society approach terlebih dalam RAN PE Fase Kedua (2025-2029), kita mendorong penguatan kohesi sosial yang kami yakini dengan kohesi sosial masyarakat akan kuat dan tidak mudah terjerumus terorisme," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif The Habibie Center Mohammad Hasan Ansori, Ph.D., juga menilai program kolaborasi dan peningkatan kohesi sosial sangat tepat dilakukan dalam penanggulangan terorisme. Alasanya, persoalan terorisme tidak bersifat eksklusif tetapi justru inklusif.

Baca Juga: Kolaborasi BNPT dan PPI Mesir Ajak WNI Kairo Waspadai Ideologi Kekerasan

"Persoalan terorisme bukan eksklusif tapi inklusif karena semua lapisan masyarakat terkena dampaknya, untuk itu kolaborasi bersama dan peningkatan kohesi sosial sangat penting untuk dilakukan," ujarnya.

Dirinya menambahkan, kata kunci kolaborasi dan kohesi sosial dalam rangka menyelesaikan masalah terorisme di Indonesia juga sangat erat kaitannya dalam membangun dan menguatkan prinsip demokrasi di Indonesia.

"Prinsip demokrasi erat hubungannya dengan kolaborasi dan kohesi sosial. Hadirnya masyarakat yang kohesi ini menjadi syarat untuk menuju masyarakat yang demokratis," ungkapnya.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU