> >

Gelontorkan Rp441 Miliar, Kota Bontang Mampu Tekan Potensi Banjir hingga 60 Persen

Advertorial | 25 Oktober 2024, 13:33 WIB
Kondisi banjir di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara, Bontang, pada Kamis (3/11/2022). (Sumber: Dok. Pemkot Bontang/ Sulaiman)

KOMPAS.TV – Sejak 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang di bawah kepemimpinan Wali Kota Basri Rase dan Wakil Wali Kota Najirah secara konsisten berupaya menangani masalah banjir.

Pemkot Bontang terus mengalokasikan anggaran signifikan untuk menuntaskan permasalahan banjir yang telah puluhan tahun menghantui warga Bontang.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bontang, total anggaran yang sudah dialokasikan sejak kepemimpinan Basri Rase dan Najirah mencapai Rp441 miliar.

Anggaran ini mencakup dana APBD Bontang dan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur.

Rinciannya, APBD Bontang untuk tahun 2022 sebesar Rp32 miliar, tahun 2023 sebesar Rp104 miliar, dan tahun 2024 sebesar Rp212 miliar. Dari APBD Provinsi Kaltim, bantuan keuangan pada tahun 2022 sebesar Rp19 miliar dan tahun 2024 sebesar Rp74 miliar.

Baca Juga: Gelar Rapat Koordinasi Rumah Terdampak Bencana, BPBD Kota Bontang Komitmen Siap Tanggap Darurat

Kepala Dinas PUPR Bontang Edy Prabowo mengatakan, sebagian besar anggaran tersebut digunakan untuk merevitalisasi aliran sungai dan memperbaiki drainase di sepanjang jalan yang sering mengalami banjir.

Berkat upaya tersebut, berdasarkan pantauan Dinas PUPR, potensi banjir berhasil berkurang hingga 60 persen.

"Alhamdulillah, berdasarkan hasil pemantauan kami, potensi banjir sudah berkurang sekitar 60 persen," jelas Edy Prabowo.

Salah satu contoh nyata dari penanganan banjir ini dapat dilihat di sepanjang aliran Sungai Bontang, mulai dari samping kantor Kelurahan Gunung Elai hingga Jalan Ahmad Yani. Revitalisasi di kawasan tersebut telah memberikan dampak positif dalam mencegah banjir.

Meskipun demikian, Edy mengakui masih ada beberapa titik rawan banjir disebabkan tantangan menahan aliran air dari hulu dan pasang surut air laut yang kerap terjadi.

Untuk mengatasinya, saat ini sedang berlangsung proyek pengerjaan aliran Sungai Dahlia dan diperkirakan akan selesai pada 2024.

Selain itu, Pemkot Bontang juga sedang mempersiapkan pembangunan Waduk Kanaan tahun ini. Waduk ini diharapkan akan berfungsi maksimal menampung air dari hulu, terutama saat air laut sedang pasang di hilir Sungai Bontang.

"Kami sedang mempersiapkan pembangunan Waduk Kanaan tahun ini. InsyaAllah, ini akan membantu menampung air dari hulu dan mengurangi banjir di wilayah hilir Sungai Bontang," tutup Edy Prabowo. 

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU